Kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga bergerak turun 4,36 poin (0,42 persen) menjadi 902,51.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan minimnya sentimen dari dalam negeri dan ketidakpastian mengenai kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat menjadi salah satu faktor penahan laju IHSG.
"Belum adanya katalis positif membuat IHSG melemah," katanya.
Ia menambahkan pelaku pasar global terus mencermati perkembangan kebijakan otoritas moneter Amerika Serikat mengenai kenaikan suku bunga acuannya.
Sebagian pejabat The Federal Reserve mengharapkan kenaikan suku bunga walaupun indikator ekonomi akhir-akhir ini mengecewakan. Namun pejabat lain juga menegaskan untuk berhati-hati menaikan suku bunga.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa dengan sentimen yang masih cenderung negatif, sepertinya pemodal asing masih cenderung berada dalam posisi jual.
"Di tengah kondisi saat ini, akumulasi dengan strategi buy on weakness tetap kami sarankan," katanya.
Ia memproyeksikan IHSG hari ini masih akan terkoreksi dengan pergerakan indeks di kisaran 5.180 sampai 5.325 poin.
Menurut dia, hanya penutupan di atas level 5.325 poin yang bisa mengakhiri tren turun jangka pendek yang sedang berlangsung pada IHSG.
Sementara di bursa regional, indeks Bursa Hang Seng menguat 312,74 poin (1,34 persen) ke level 23.603,34; indeks Nikkei naik 29,00 poin (0,17 persen) ke level 16.701,92; dan Straits Times melemah 31,67 poin (1,08 persen) posisi 2.842,37.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016