"Angin puting beliung itu, terjadi secara tiba-tiba dan saat warga sedang menonton siaran televisi di dalam rumah," kata salah seorang warga Belawan, Fendi Pohan (57) dihubungi dari Medan, Senin malam.
Menurut dia, rumah warga yang paling banyak mengalami kerusakan cukup parah, berada di Kelurahan Bahari, Kecamatan Belawan dan diperkirakan lebih kurang 34 unit.
Sebab, menurut dia, rumah yang terdapat di Kelurahan Bahari itu terbuat dari papan dan lokasi daerahnya sangat dekat dengan pinggiran laut.
"Angin puting beliung itu, bertiup sangat kencang dari arah laut.Dan hampir lebih kurang selama 10 menit," ujar Pendi.
Ia mengatakan, selain Kelurahan Bahari yang diporak porandakan angin ganas itu, juga daerah Sicanang,Belawan dan beberapa rumah warga rata dengan tanah.
"Warga yang kehilangan tempat tinggal itu, pada malam hari ini (Senin, 12/9) terpaksa harus menumpang tidur di rumah tetangga," ucapnya.
Fendi menjelaskan, kanopi teras rumah yang berlokasi di Kelurahan Bahari, juga roboh ke tanah akibat dihantam angin puting beliung.
Bahkan, katanya, untung saja sebelum kejadian yang tak terduga itu, mobil miliknya sedang dikeluarkan dari rumah.Dan kalau tidak ikut ditimpa kanopi yang terbuat dari besi baja.
"Ya, syukur saja, saat peristiwa itu, tidak sedang berada dibawah kanopi, dan bisa menjadi korban," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016