Magelang (ANTARA News) - Pendidikan bagi generasi muda perlu dilakukan melalui jalan keteladanan dalam hal ketakwaan dan kejujuran dari orang dewasa, kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumari.
"Mendidik generasi muda yang kuat, dengan keteladanan dalam hal ketakwaan dan kejujuran," katanya di Magelang, Senin, terkait dengan makna perayaan Idul Adha 1437 Hijriah.
Ia menjelaskan kehidupan keluarga Nabi Ibrahim juga menunjukkan keteladanan atas ketakwaan dan kejujuran tersebut.
Saat ini, katanya, dibutuhkan pendidikan yang memiliki visi membentuk generasi muda yang berkarakter kuat dan tegar dalam perjuangan menegakkan kebenaran serta keadilan.
"Keteladanan yang menyebabkan Ibrahim dan keluarganya berhasil mendidik Ismail menjadi pribadi yang kuat, takwa, dan jujur," katanya.
Ia mengatakan pendidikan melalui keteladanan akan melahirkan generasi yang memiliki keunggulan dari aspek kesalehan individu, keunggulan moral dan sosial.
Pada kesempatan itu, Jumari juga mengatakan bahwa Idul Adha memiliki makna mengasah hati untuk berserah diri kepada Allah SWT.
"Pengorbanan terhadap apapun yang dimiliki setiap individu manusia merupakan spirit positif bagi tumbuhnya budaya hidup tolong menolong dan kebersamaan di antara umat manusia," katanya.
Ia mengatakan keluarga Ibrahim banyak memberikan inspirasi yang senantiasa relevan dan dapat dijadikan teladan sepanjang zaman.
"Keluarga Ibrahim merupakan perpaduan antara ketegasan dan kelembutan, antara kegigihan perjuangan dan keharmonisan, serta ketajaman rasio berpikir dan kepekaan rasa," katanya.
Pewarta: M Hari Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016