Lebak (ANTARA News) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan alokasi dana desa (ADD) yang dikucurkan ke seluruh desa dapat membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
"Kami optimistis tingkat pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan lebih baik juga meningkat dengan pengembangan BUMDes itu," kata Eko saat kunjungan kerja ke Desa Kadu Agung Barat Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Banten, Senin.
Selama ini, keberadaan BUMDes cukup berhasil dalam menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
Selain itu juga dapat menyerap lapangan pekerjaan sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Keberhasilan BUMDes di Indonesia banyak juga, diantaranya di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Saat ini, pengalokasian ADD setiap desa mencapai Rp900 juta dan diharapkan pemerintahan desa membentuk pengembangan BUMDes guna mendorong pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan.
Menurut dia, pihaknya memberikan apresiasi BUMDes yang dikelola pemerintahan Desa Kadu Agung Barat, Kabupaten Lebak, yang dialokasikan sebesar Rp40 juta dari ADD untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat jenis usaha jamur tiram.
Potensi usaha jamur tiram tersebut dipastikan cukup besar karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Namun, pihaknya berharap BUMDes setempat dapat menjalin kerja sama dengan perbankan untuk menerima penguatan modal melalui dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun lembaga perbankan lainnya.
Sebab, pengembangan usaha jamur tiram sebesar Rp40 juta itu cukup kecil sehingga perlu dilakukan penguatan modal.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Lebak Rusito mengatakan saat ini desa yang sudah terbentuk BUMDes sebanyak 72 dari 340 desa dengan mengembangkan usaha jenis pertanian, perkebunan, perikanan, kerajinan dan aneka makanan tradisional.
Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016