Presiden PT Hyundai Ziyang, Sichuan, China, Shin Myeong Ki, mengatakan, "Indonesia memiliki potensi pasar yang besar bagi produk kami. Dan kami sedang jajaki lebih dalam."
Sejumlah wartawan asing dan China diundang untuk berkunjung ke pabrik PT Hyundai Motor Ziyang, di Provinsi Sichuan, pada Jumat (9/9 hingga Minggu (11/9).
Shin mengatakan, mereka sedang menjajaki pasar Asia Tenggara, antara lain Indonesia dan Filipina. Namun, lanjut dia, untuk memasuki pasar Indonesia, mereka harus membuat kendaraan dengan konfigurasi setir kanan.
"Ini pula yang jadi pertimbangan matang. Karena selama ini kami memproduksi kendaraan dengan konfigurasi setir kiri, mengingat produk kami memang masih untuk konsumsi lokal Tiongkok, belum pernah ekspor," kata pria Korea Selatan itu.
Dia mengemukakan PT Hyundai Motor Ziyang, Sichuan merupakan satu beberapa pabrik PT Hyundai Motor di China, yakni Beijing, Changzhou (Provinsi Jiangsu), dan kota Chongqing.
Pabrik yang beroperasi pada 2013 tersebut, merupakan perusahaan patungan antara PT Hyundai Motor dengan Ziyang Nanjun Automobile, dengan komposisi 50:50.
PT Hyundai Motor Ziyang, Sichuan, memfokuskan diri pada kendaraan komersial seperti truk dengan merek Targo dan mini bus County, dan mesin. "Untuk tahapan selanjutnya akan memproduksi kendaraan listrik dan kendaraan ramah lingkungan lainnya," ungkap Shin.
Ia menambahkan, setiap tahun mereka membuat sekitar 160.000 unit Targo, 10.000 unit County dan sekitar 20.000 mesin.
Mereka mengklaim ada di posisi 20 besar pemain otomotif di China dan menargetkan tembus di 10 besar.
Pada 2015, kinerja Hyundai dan Kia di China menurun 8,9 persen, karena ada pesaing-pesaing dalam negeri China, termasuk Great Wall Motor.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016