Solo (ANTARA News) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta melakukan inventarisasi terhadap aset kekayaan mantan Dirut Perum Bulog Wijanarko Puspoyo, tersangka kasus korupsi impor sapi fiktif yang ada di Solo.
"Ada sejumlah aset yang ada di Solo diketahui atas nama Wijanarko Puspoyo, istri, anak serta saudaranya," kata Kajari Surakarta Momock Bambang Soemarso, kepada wartawan disela-sela inventarisasi di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Surakarta, Senin.
Aset milik Wijanarko Puspoyo yang tercatat di BPN Kota Surakarta tersebut sebanyak enam sertifikat rumah dan tanah, dan dari jumlah itu tiga sertifikat atas nama Wijanarko Puspoyo, satu sertifkat atas nama istrinya, Endang Ernawati, satu sertifikat atas nama anaknya, Winda Nindyati, dan satu lagi atas nama saudaranya, Wisasongko Puspoyo.
"Total aset berupa tanah seluas 11.762 meter persegi, berada di dua wilayah yaitu di Kampung Gajahan, Kacamatan Pasar Kliwon dan di Kampung Kalitan, Kelurahan Penumping, Kecamatan
Laweyan Solo," jelasnya.
Ia mengatakan dari aset yang dimiliki keluarga Wijanarko tersebut, Kajari belum bisa menafsirkan berapa jumlah nilainya. Semua aset tersebut dibeli Wijanarko sejak tahun 2004 hingga 2006 yang lalu.
Tiga sertifikat atas nama Wijanarko Puspoyo dan satu atas nama istrinya terletak di Kampung Gajahan, Kecamatan pasar Kliwon atas lahan seluas 11.118 meter persegi. Sedangkan dua sertifikat masing masing atas nama anak dan saudaranya berupa lahan dan bangunan seluas 644 meter persegi yang berada di Kampung Kalitan.
"Saat ini belum akan dilakukan penyitaan atau pemblokiran, sebab belum ada perintah dari Kejaksaan Agung (Kejagung), kami hanya diminta untuk melakukan inventarisasi asset atas nama Wijanarko saja," katanya.
Hasil inventarisasi tersebut akan langsung di laporkan kepada Kajagung. Sementara itu seusai melakukan inventarisasi, tim dari Kejari Kota Surakarta langsung melakukan pengecekan lapangan ke Griya Kalitan yang terletak di Kampung Kalitan Rt 04/01 Kalurahan Penumping Kecamatan Laweyan Solo. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007