Gunung Kidul (ANTARA News) - Wakil Bupati Kabupaten Gunung Kidul Immawan Wahyudi menyatakan siap menjadi pelopor pelaksanaan sistem informasi desa (SID) pada skala nasional.
"Kami bisa dan siap untuk mendata sekaligus menjadi pelopor pelaksanaannya di Indonesia," ujar dia kepada Antara, di Gunung Kidul, Senin.
Ia mengatakan, SID berfungsi sangat strategis untuk 3 kepentingan pokok di daerah.
Pertama, untuk pendataan kependudukan secara keseluruhan sehingga setiap kecamatan, desa, hingga keluarga yang ada di masyarakat bisa terdata dengan baik, tanpa seorangpun yang tidak terdata.
"Sistemnya bergerak melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Kabupaten Gunung Kidul, hingga seluruh perangkat kecamatan dan setiap pribadi dalam suatu keluarga. Namun, sistem yang sama juga bergerak dari setiap pribadi dan berakhir di SKPD kabupaten. Kegiatan ini dilakukan secara simultan, sehingga tercipta kroscek data dari atas ke bawah, dan sebaliknya," terang Immawan.
Kedua, lanjut dia, administrasi masyarakat secara menyeluruh untuk memenuhi berbagai kebutuhan data yang akan menjadi dasar pembuatan kebijakan di Gunung Kidul.
"Administrasi ini akan menjangkau seluruh masyarakat Gunung Kidul. Artinya, jika ada masyarakat yang belum terlayani atau belum memperoleh bantuan pemerintah, maka dengan proses administrasi ini Insya Allah akan terlayani dengan baik," jelas dia.
Ketiga, memberikan kesempatan besar bagi tumbuhnya kegiatan jurnalisme warga, yang memiliki tiga prinsip utama yaitu transparansi, akuntabilitas, dan berimbang.
Menurut dia, pelaksanaan SID akan bermanfaat untuk memberikan informasi akurat, menyeluruh, dan efisien kepada pemerintah dalam menyiapkan kebijakan publik yang akan diimplementasikan bagi masyarakat. Diantaranya, berbagai program bantuan pemerintah pusat kepada masyarakat sehingga bisa tepat sasaran.
Immawan menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah menyiapkan konsep dan operasional yang komprehensif untuk pelaksanaan SID di Gunung Kidul. Bahkan dengan kualifikasi yang berbeda-beda, masyarakat Gunung Kidul telah menjalankan SID secara masif.
"Sebanyak 144 desa sudah menggunakan SID dengan kualifikasi berbeda-beda. Dan tahun 2017 mendatang, semuanya sudah optimal berfungsi untuk 3 kepentingan SID diatas. Sekaligus juga kami siap untuk menjadi pelopor pelaksanaannya secara nasional," tutup dia.
Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016