Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menata potensi kuliner kaki lima di Pasar Proyek, Bekasi Timur, untuk dijadikan alternatif wisata masyarakat.
"Kita ingin kuliner Bekasi yang harus ditonjolkan di kawasan itu," kata Kepala Seksi Penatagunaan Lahan Dinas Tata Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan di Bekasi, Minggu.
Dikatakan Johan, kawasan Pasar Proyek yang akan ditata meliputi Jalan Ir H Djuanda sepanjang 380 meter mulai dari jembatan sampai simpang Jalan Kartini.
Ruas Jalan Mayor Oking hingga Jalan Kartini sepanjang 644 meter serta jalan primer dan sekunder 645 meter hingga sebagian Jalan Agus Salim.
"Total luas kawasan yang akan ditata sepanjang 166.803 meter," katanya.
Dikatakan Johan, sepanjang kawasan itu saat ini berdiri ratusan tempat usaha kuliner lokal, nusantara hingga luar negeri.
Mayoritas para pengusahanya masih menempati lapak kaki lima atau kios semi permanen secara sewa.
Menurut Johan, kawasan tersebut merupakan pusat sejarah Bekasi dan perjuangan Bekasi.
Sejumlah cagar budaya yang saat ini masih berdiri di sekitar kawasan Pasar Proyek di antaranya Masjid Al Arif, tugu Agus Salim serta Klenteng Hok Lay Kiong.
"Beberapa rumah zaman perjuangan juga masih ada. Hal itu akan kita angkat kembali sebab ini adalah budaya yang harus dilestarikan," katanya.
Pihaknya mengaku tengah berkonsultasi dengan budayawan setempat untuk memadukan konsep budaya Bekasi dengan kuliner.
"Kawasan Pasar Proyek banyak jajanan kaki lima. Perpaduan budaya dan kuliner ini yang mau kita padukan," katanya.
Johan menambahkan, upaya penataan kawasan Pasar Proyek saat ini masih dalam tahap sayembara penentuan fasad.
"Sayembara ini melibatkan masyarakat luas mulai September sampai dengan Oktober 2016," katanya.
Di menargetkan realisasi kawasan kuliner itu akan rampung seluruhnya dan beroperasional pada 2017.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016