Arafah (ANTARA News) - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Minggu, dioperasikan dengan genset setelah insiden listrik mati terulang.

"Alhamdulillah kita sudah antisipasi kejadian ini. Kita sudah punya generator tersendiri sebagai cadangan. Jadi tadi generator langsung berfungsi sehingga ketika listrik mati generator langsung nyala," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Arafah, saat meninjau kondisi pasien di KKHI.

Mengulang kisah tahun lalu listrik di Arafah kembali padam pada pukul 15.15 waktu Arab Saudi, yang mengakibatkan water fan di tenda jamaah dan seluruh alat kesehatan berdaya listrik mati.

Sekalipun telah mengingatkan Muassasah --pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi mengurus haji-- untuk menyediakan pasokan listrik yang memadai, belajar dari pengalaman tahun lalu, klinik KKHI sudah mengantisipasi pemadaman listrik dengan menyiapkan genset.

Setelah listrik mati selama 15 menit aktivitas di KKHI kembali berjalan normal.

Menag menjelaskan, klinik kesehatan akan fatal akibatnya jika tidak ada pasokan listrik karena alat kesehatan sebagian besar menggunakan listrik selain juga untuk membuat ruangan itu nyaman bagi pasien.

"Jadi listrik itu vital sekali bagi klinik semacam ini. Alhamdulillah ini relatif cepat. Saya bersyukur ini bisa segera diatasi," katanya.

Meski demikian, Menag meminta tim petugas haji untuk memahami persis penyebab pemadaman listrik agar bisa mengantisipasi dengan lebih baik.

"Saya minta kepada petugas untuk mencari tahu apa penyebabnya. Apakah karena terlalu banyak penggunaan listrik di arena ini atau bagaimana," katanya seraya menjelaskan telah menginstruksikan agar beberapa tenda yang tidak difungsikan dikurangi pasokan listriknya.

Sementara suhu di Arafah pada saat wukuf tercatat sekitar 44 derajad Celcius.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016