Cianjur (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur, Jawa Barat menyebabkan tiga rumah rusak dan ratusan meter jalan penghubung desa di Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, tertutup longsor.
"Rata-rata rumah terkena longsor jebol bagian dinding bangunan bagian belakang rumah yang berhadapan dengan tebing yang longsor. Tidak ada korban jiwa karena pemilik dan keluarganya telah mengungsi terlebih dahulu," kata Kepala Desa Kemang Dadan R Subrata kepada wartawan, Minggu.
Tiga rumah warga rusak berat dihantam material longsor dan ratusan meter jalan penghubung desa dan kampung terputus aibat tertutup tanah setinggi satu meter dengan panjang bervariasi.
Tercatat di Desa Kemang, satu rumah warga rusak berat di Kampung Rawa Sampih, satu rumah di Kampung Kalapa Condong dan satu rumah di Kampung Jaringao.
Beruntung, pemilih rumah dan keluarga telah terlebih dahulu mengungsi karena sempat mendengar suara dentuman dan pergseran tanah tebing dibagian belakang rumah.
Longsor juga mengakibatkan jalan penghubung antar desa dan kampung tertutup longsor sehingga tidak dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat, seperti ruas jalan menuju Kampung Kemang, Kampung Jaringao dan jalur menuju Kampung Beber Rawa Sampih, sehingga roda perekonomian dan aktifitas warga terhambat.
"Saat ini sebagian kecil jalan yang terutup longsor sudah dapat dilalui karena warga dengan alat seadanya berusaha menyingkirkan material longsor. Harapan kami ada alat berat untuk memudahkan warga membuka kembali jalan utama antar desa dan kampung itu," katanya.
Sementara hingga saat ini, warga yang rumahnya rusak berat, terpaksa menumpang di rumah sanak saudaranya yang dinilai aman dari longsor. Mereka belum berani menampati rumahnya karena takut longsor susulan terjadi karena cuaca di wilayah tersebut masih sering turun hujan dengan intensitas tinggi terutama menjelang malam hari.
"Warga bahu membahu menyingkirkan material longsor yang masuk ke dalam rumah warga tersebut. Namun pemilik masih kami imbau untuk mengungsi terutama ketika hujan kembali turun meskipun intensitasnyanya sedang karena takut longsor susulan dapat terjadi kapanpun," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016