Pekanbaru (ANTARA News) - Tim udara Satuan tugas (Satgas) siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau pada Minggu menemukan sejumlah titik api baru ketika barpatroli rutin menggunakan pesawat Air Tractor.
"Sejumlah titik api terpantau menyebar di Kampar dan Rokan Hulu," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru.
Di Kampar, titik api terpantau di Kecamatan Koto Kampar dan Bangkinang Barat. Sementara di Rokan Hulu, titik api terpantau di Hutan Lindung Bukit Suligi.
Guna pemadaman, Marsma Henri yang juga menjabat sebagai komandan tim udara Satgas siaga darurat Karhutla Riau mengatakan telah menerbangkan tiga heli jenis MI-8, MI-171 dan Sikorsky.
Masing-masing heli yang mampu mengangkut lima ton air sekali terbang tersebut berjibaku memadamkan api dari udara. Laporan terakhir dari lokasi, seluruh titik api berhasil diatasi.
Selain di wilayah Kampar dan Rokan Hulu, titik api pada Minggu sore juga sempat terpantau di pinggiran Kota Pekanbaru tepatnya di Kecamatan Rumbai. Lokasi itu sebelumnya sempat terbakar dan meluas hingga 3 hektare sebelum berhasil diatasi pada Sabtu sore lalu (10/9).
Namun, di lokasi yang sama kembali muncul titik api dan heli Sikorsky berhasil melakukan pemadaman di wilayah tersebut.
Aksi para pembakar lahan cenderung meningkat pada saat akhir pekan atau petugas sedang tidak bertugas. Hal itu diakui oleh Komandan Satgas siaga darurat Karhutla Riau, Brigjen Nurendi yang mengaku geram dengan ulah pembakar lahan yang terus menerus melakukan aksi tidak terpuji itu. Ia menilai para pembakar lahan sudah memiliki pola tertentu seperti membakar lahan pada saat akhir pekan.
Meski begitu, tim Satgas berjanji akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan rutin meski sedang libur atau akhir pekan.
Saat ini, Satgas telah memiliki sejumlah armada untuk operasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla dari udara. Diantaranya adalah 2 unit MI-8, 1 unit heli MI-171, 1 unit heli Sikorsky, 1 unit heli Bolkow 105, serta dua unit pesawat Air Tractor. Seluruh armada itu dimanfaatkan untuk pengeboman air. Selain itu, Satgas juga menyiapkan satu pesawat Cassa modifikasi cuaca.
Armada yang ada itu merupakan pelengkap tim darat Satgas siaga darurat Karhutla Riau. Seluruh komponen Satgas terus bersiaga meski khir-akhir ini, kondisi Karhutla di Riau cenderung membaik dibanding medio Agustus 2016 lalu.
Perlu diketahui, berdasarkan data yang dirilis Satgas, Karhutla yang terjadi hampir merata di Riau sejak Januari hingga kini telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare. Sementara itu sejauh ini 86 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara Karhutla.
Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016