Jakarta (ANTARA News) - Samsung Electronics mengumumkan program penggantian global untuk Galaxy Note7 sebagai langkah pencegahan karena masalah sel baterai, lebih dari seminggu yang lalu,

Sejak saat itu, Samsung mempercepat pengiriman produk dalam rangka memenuhi program pertukaran perangkat demi mengurangi ketidaknyamanan bagi pelanggan.

Sejumlah maskapai penerbangan melarang penggunaan Galaxy Note di dalam pesawat, diantaranya Garuda Indonesia, Singapore Airline, Etihad Airways dan Emirates Airline.

Tidak hanya itu, otoritas penerbangan di beberapa negara, antara lain India, Kanada dan Jepang, secara resmi juga mengeluarkan larangan untuk tidak menggunakan Galaxy Note7 dalam pesawat.

Dalam keterangan tertulis di situs resminya, Sabtu (10/9), Samsung memahami bahwa ada kekhawatiran dari para pelanggannya, selama seminggu terakhir. Oleh karena itu, Samsung menekankan pentingnya menukarkan perangkat.

"Prioritas nomor satu kami adalah keselamatan pelanggan kami. Kami meminta pengguna untuk mematikan Galaxy Note7 mereka dan menukarkannya sesegera mungkin," kata DJ Koh, President of Mobile Communications Business, Samsung Electronics.

"Kami mempercepat perangkat pengganti sehingga mereka dapat hadir melalui program pertukaran senyaman mungkin dan sesuai dengan peraturan terkait. Kami sangat berterima kasih kepada pelanggan kami atas pengertian dan kesabaran mereka," tambah dia.

Meskipun telah ada hanya sejumlah kecil insiden yang dilaporkan, Samsung mengambil perhatian besar untuk menyediakan pelanggan dengan dukungan yang diperlukan.

Samsung telah mengidentifikasi persediaan yang terkena dampak insiden Galaxy Note7, sekaligus memberhentikan penjualan dan pengiriman perangkat tersebut. "Kami juga bekerja sama dengan badan pengawas nasional," tulis Samsung.

Saat ini, pelanggan Samsung yang memiliki perangkat Galaxy Note7 dapat mengganti perangkat mereka dengan perangkat baru berdasarkan ketersediaan di masing-masing negara.

"Kami mendorong pelanggan Galaxy Note7 untuk menghubungi tempat mereka membeli atau menghubungi call center yang ditunjuk secara lokal sesegera mungkin," tutup Samsung.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016