Dalam kegiatan tersebut, peserta diharapkan mengetahui sudut pandang investor dalam menentukan "startup" pilihan sebagai ladang investasi di mana tujuan akhirnya adalah mendapatkan akses permodalan yang luas.
"Kami telah memilh 19 startup founders dari 68 startup yang mendaftar progam ini. Mereka terpilih karena mereka memiliki rencana bisnis serta produk yang jelas," kata Koordinator Malang Creative Fusion (MCF) Vicky Arif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Ke 19 pendiri "startup" itu sebelumnya telah mengalami kurasi oleh Ketua Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Malang Ardiansyah dan Koordinator Research & Development Malang Creative Fusion (MCF) A Hakim.
Mereka berasal dari dua sektor ekonomi kreatif yaitu film, animasi dan videografi serta aplikasi dan games.
"Startup" dari Film, Animasi dan Videografi yang lolos kurasi, yaitu Atlantis Pictures, Kelas Film Indonesia, Engon Animation, KJ Production, Mocca Animation School, Allie Studio, Access Pictures dan qalamotion.com.
Ada pun "startup" dari Aplikasi dan Games yaitu Sambil Kerja (dot) Com, Inon, Kodeku.net, Kiendi, Kwikku.com, Girisa Teknologi, Magesoft, inagata.com - Parenting Control dan Refreshin.
Para peserta dimentori oleh Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Sugeng Santoso, Perwakilan Kinara Indonesia Fajar Anugerah & Michael Tampi, Ketua AINAKI Ardian Elkana, CEO wujudkan.com Mandy Marahimin, dan Manager Malang Town Square Lippo Group.
Sementara Ketua Young Entrepreneur Society (Yes) Andry Susanto memberikan materi tentang aktivitas dan pengalaman investasi.
"Kami akan memilih lima startup pilihan dari Malang untuk maju di babak final yang akan diselenggarakan di Bali. Kejelasan pengucapan saat presentasi, kejelasan informasi, bisnis model, profit yang dihasilkan, skala prioritas usaha dan seberapa besar pengembangan bisnisnya serta tim pendiri startup adalah kriteria kami dalam penilaian," kata Sugeng.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016