"Harapan kami tentu daerah-daerah terpencil dapat memiliki akses sistem keuangan. Hal ini juga sekaligus membantu program keuangan inklusif," kata Country Director Western Union Indonesia, Vijay Raj Poduval, di Sentral Senayan, Jakarta, Kamis.
Fleksibilitas jaringan menjadi salah satu aspek yang diunggulkan dari layanan jasa Western Union dibandingkan institusi finansial lain yang menawarkan jasa sejenis.
"Kami memberi opsi fleksibilitas jaringan kepada konsumen. Keterjangkauan Western Union didukung oleh lebih dari 20 ribu lokasi agen dan juga tidak perlu akun bank,"
Country Manager Western Union Indonesia, Arman Bhariady, mengatakan persebaran lokasi agen memang mayoritas berada di Kawasan Indonesia Barat karena menyesuaikan dengan potensi dan pertumbuhan ekonomi masing-masing kawasan.
"Persebaran lokasi agen memang masih menyesuaikan dengan pertumbuhan di masing-masing wilayah," ujar Arman.
Menurut "Migration and Remittances Factbook 2016" yang diterbitkan Bank Dunia, Indonesia pada 2015 termasuk dalam peringkat 10 negara penerima remitansi atau pengiriman uang oleh pekerja asing ke negara asalnya.
Tren ekonomi yang menggembirakan menjadi faktor pendukung yang positif bagi proyeksi Western Union untuk meningkatkan keterjangkauan dan ketersediaan pelayanan bagi konsumen.
"Kami akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan mendorong literasi finansial bagi seluruh konsumen yang bisa kami jangkau," kata Vijay.
Western Union Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk program pengembangan pekerja migran
Vijay mengatakan terdapat lebih dari empat juta orang Indonesia tinggal di luar negeri mengirimkan uang sebesar 9,5 miliar dolar AS di 2015. Tenaga kerja Indonesia (TKI) merupakan penyumbang utama pengiriman uang ke Indonesia.
Dalam peringkat negara penerima remitansi di Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan ke-2 di bawah Filipina.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016