Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggara bisnis transportasi berbasis aplikasi mendukung terwujudnya angkutan umum yang aman, nyaman, dan selamat.
"Keselamatan merupakan prioritas utama kami dalam menghadirkan layanan. Kami percaya bahwa menghadirkan layanan transportasi yang aman dan terpercaya bagi masyarakat, merupakan misi yang diemban bersama tidak hanya oleh Grab, namun juga oleh pemerintah dan kepolisian serta para pelaku industri terkait," ujar Ridzki Kramadibrata, managing director Grab Indonesia, dalam diskusi "Masa Depan Transportasi Berbasis Aplikasi di Indonesia", di Jakarta, Kamis (8/9).
Dalam keterangan tertulis panitia Diskusi HUT Lalu Lintas ke-61 itu juga menghadirkan sejumlah pembicara pejabat Kementerian Koperasi, pejabat Kementerian Perhubungan, Menkominfo Rudiantara, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Syamsul Bahri dan Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Widjanarko.
Menkominfo Rudiantara mengatakan, teknologi tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang independen. Teknologi harus diposisikan sebagai enabler pergerakan/pertumbuhan berbagai aktivitas, antara lain ekonomi.
"Demikian halnya, aplikasi online tranportasi publik harus diposisikan sebagai alat memberdayakan ekonomi rakyat," tuturnya.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Syamsul Bahri mengatakan, tidak dapat dipungkiri bahwa transportasi berbasis aplikasi menawarkan begitu banyak kemudahan, khususnya bagi konsumen.
Masyarakat merasa dilayani kebutuhannya secara cepat, murah dan multiguna. "Namun, dalam pengelolaan angkutan umum dengan sisem aplikasi perlu sistem kontrol dari aparat, asuransi dan perlindungan kepada pelanggan," katanya.
Dia menuturkan, sebagai penegak hukum, peran kepolisian dalam transisi transportasi online ada di ranah penegakan hukum yang tegas, namun tetap humanis. Penyelenggara transportasi harus mengikuti aturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku.
Direktur Binmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Widjanarko, menambahkan, keselamatan dalam transportasi publik merupakan sebuah keharusan. Tidak ada tawar-menawar apapun jika bicara soal keselamatan. "Keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengguna angkutan umum menjadi prioritas," katanya.
Bagi Martha D Silalahi, head of Project HUT Lalu Lintas ke-61, menilai, transportasi berbasis aplikasi merupakan salah satu bentuk dari fenomena perubahan yang sangat signifikan dalam moda transportasi di Indonesia. Pro dan kontra pasti akan muncul dalam sebuah perubahan, namun bagaimana menyikapinya merupakan sebuah pekerjaan rumah yang cukup besar.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016