CEO Invest Selangor Berhad, Hassan Azhari B. Idris mengatakan kepada Antara, beberapa waktu lalu, keterlibatan pengusaha Indonesia dalam investasi sektor perkilangan masih minim meskipun hubungan kedua negara relatif baik.
Hassan mengatakan pihaknya akan memfasilitasi dan mengkoordinasikan implementasi proyek bersama badan-badan terkait supaya proyek investasi berjalan dengan lancar.
Invest Selangor Berhad merupakan badan promosi investasi untuk Selangor yang memberikan bantuan kepada investor dari dalam maupun luar negeri.
Perusahaan tersebut beberapa waktu lalu sudah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan pengusaha kecil dan menengah untuk mempromosikan Selangor International Expo yang akan digelar pada 20-22 Oktober di MINES International Exhibition and Convention Centre (MIECC).
Sekitar 30 pengusaha Indonesia sudah menyatakan minatnya untuk mengikuti pameran tersebut yang akan difokuskan pada tiga sektor yaitu produk halal, life science seperti produk farmasi, nutrisi dan bioteknologi, serta e-commerce.
"Tahun lalu, ketika pameran ini pertama kali diadakan, tumpuan kami lebih umum. Tahun ini hanya tiga sektor," katanya.
Sebanyak 40 pengusaha Indonesia mengikuti pameran pada 2015 tersebut dan menawarkan berbagai produk seperti makanan, pakaian dan kosmetika, ujarnya.
Untuk pameran pada 2016, lanjut dia, sebanyak 107 pengusaha asal Tiongkok dan India sudah menyatakan keikutsertaannya.
Namun ia mengakui, pihaknya tidak menetapkan target peserta maupun transaksi yang dihasilkan karena pameran ini baru masuk tahun kedua.
Menurut dia, selama periode 1987-2015 baru 36 proyek perkilangan yang melibatkan investor Indonesia dengan nilai 408,30 juta ringgit (Rp1,3 triliun) dan potensi peluang pekerjaan yang diwujudkan dari proyek itu sebanyak 4.259.
"Kami menghargai keyakinan investor Indonesia ke Selangor. Tentunya kami masih mengharapkan ada peningkatan lagi," imbuh dia.
Invest Selangor untuk saat ini fokus pada lima sektor promosi investasi yaitu sektor elektrikal dan elektronik, alat pengangkutan yang meliputi otomotif dan aerospace, life science, produk makanan dan minuman, serta permesinan dan peralatan.
Investasi di kelima sektor itu bisa mendapatkan insentif tax excemption hingga lima tahun dari pemerintah Malaysia, katanya.
Tetapi jika ada investor yang ingin masuk di luar lima sektor tumpuan itu, pihaknya tetap akan memberikan layanan bantuan fasilitasi dan koordinasi.
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016