Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo berakhir lebih rendah pada Kamis, karena penguatan yen terhadap dolar AS menekan sentimen beli, sementara perkiraan bank sentral Jepang (BoJ) tidak bergerak membeli "exchange-traded funds" (ETF) menambah perdagangan kian lesu.
Indeks Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo turun 53,67 poin atau 0,32 persen dari penutupan Rabu menjadi mengakhiri hari di 16.958,77, dan indeks Topix dari seluruh saham papan utama kehilangan 3,58 poin atau 0,27 persen menjadi 1.345,95.
Pialang lokal mengatakan penguatan yen adalah kematian awal bagi investor dan melihat saham-saham yang terkait dengan ekspor mundur, karena perusahaan-perusahaan mereka bergantung pada yen yang lemah untuk meningkatkan prospek keuntungan dan daya saing di pasar luar negeri.
Pada sore hari, para analis pasar mengatakan BoJ tampaknya tidak memilih masuk pasar untuk menambah dukungan dengan mengambil ETF setelah saham-saham meluncur ke wilayah negatif, lebih lanjut menambah kekhawatiran para investor.
BoJ sebelumnya telah mengindikasikan bahwa mereka akan menggandakan keranjang pembelian tahunan ETF sebagai bagian dari program stimulus yang lebih luas.
Tetapi, dengan tidak adanya tanda-tanda tersebut dan setelah pidato Deputi Gubernur BoJ Hiroshi Nakaso di sore hari tidak menyediakan petunjuk tentang apakah bank akan melepaskan langkah-langkah kebijakan moneter segar bulan ini untuk mendukung perekonomian, investor dibiarkan tanpa arah, kata pelaku pasar.
Penurunan pada penutupan perdagangan dipimpin oleh saham-saham asuransi, besi dan baja, serta saham-saham yang terkait jasa dengan volume perdagangan di papan utama turun menjadi 1.672,42 juta saham dari 1.915,84 juta saham pada Rabu.
Di papan utama, saham-saham turun melampaui yang naik dengan perbandingan 923 saham terhadap 860 saham, dengan nilai transaksi mencapai 2.192,5 miliar yen (21,57 miliar dolar AS), demikian Xinhua melaporkan.
(A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016