Yogyakarta (ANTARA News) - Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Kota Yogyakarta mengajak siswa SMA/SMK atau sederajat terlibat aktif dalam proses pilkada pada 2017 dengan menjadi relawan dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran.

"Siswa SMA/SMK adalah pemilih pemula yang belum terkontaminasi oleh kepentingan politik apapun. Oleh karena itu, akan sangat tepat jika mereka dilibatkan sebagai relawan pengawas pada pelaksanaan Pilkada Kota Yogyakarta," kata anggota Panwas Pilkada Kota Yogyakarta Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Iwan Ferdian Susanto di sela sosialisasi kepada pemilih pemula di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, salah satu kerawanan yang bisa menjadi objek pengawasan relawan dari pemilih pemula adalah kampanye terselubung di sekolah yang sangat mungkin terjadi menjelang pilkada.

Ia berharap, relawan dari pemilih pemula tersebut memiliki keberanian untuk melaporkan apabila mengetahui indikasi pelanggaran.

"Mereka akan menjadi semacam informan bagi Panwas Kota Yogyakarta. Tidak perlu takut menyampaikan laporan karena identitas pelapor pasti dilindungi," katanya.

Panwas berharap, setidaknya ada satu relawan dari pemilih pemula di setiap tempat pemungutan suara. Di Kota Yogyakarta tercatat sekitar 16.000 pemilih pemula dari sekitar 345.000 pemilih yang akan diverifikasi.

"Artinya, di setiap tempat pemungutan suara pasti akan ada pemilih pemulanya. Harapannya, mereka bisa ikut mengawasi proses dan tahapan pilkada ," katanya.

Selain mengawasi proses pemilihan kepala daerah, pemilih pemula juga diarahkan untuk ikut melakukan sosialiasi mengenai tindakan pencegahan pelanggaran pada pilkada.

"Misalnya saja kampanye menolak politik uang yang disampaikan melalui foto atau video sesuai minat pelajar," katanya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Muhammad Najib yang hadir dalam kegiatan sosialisasi mengatakan, ekskalasi politik di Kota Yogyakarta pada Pilkada 2017 hampir sama dengan saat pemilihan gubernur sehingga perlu partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk pengawasannya.

"Semakin banyak yang mengawasi akan lebih baik. Jika hanya mengandalkan panitia pengawas saja, maka tidak akan mampu," katanya.

Selama ini, lanjut dia, masih banyak temuan pelanggaran pelaksanaan pemilihan umum berasal dari panitia pengawas pemilu sedangkan dari masyarakat masih rendah.

Ia pun berharap, seluruh sekolah di Kota Yogyakarta bisa menggerakkan siswa dan guru untuk menjadi relawan pengawas pilkada sebagai bagian dari upaya meningkatkan partisipasi publik untuk pengawasan.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016