Ke depan BUMN harus bisa memberikan tambahan modal kepada negara bukan sebaliknya negara yang memberikan tambahan modal."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan Badan Usaha milik Negara (BUMN) harus melakukan perubahan-perubahan besar dalam hal efisiensi untuk memenangkan persaingan.
"Kita perlu lakukan perubahan total. Jika perlu lakukan perubahan perubahan besar guna memenangkan persaingan," kata Wapres M Jusuf Kalla pada saat membuka Indonesia Business and Develoment expo 2016 di jakarta, kamis
Expo tersebut diikuti oleh 118 BUMN, lima BUMD dan tiga BUMN Asia akan berlangsung dari tanggal 8 sampai dengan 11 september 2016. Turut hadir dalam pembukaan expo antara lain Menteri BUMN Rini Sumarno, Ketua DPD RI Irman Gusman dan puluhan direksi BUMN lainnya.
Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa untuk memenangkan persaingan intinya adalah efisiensi. Karena itu, tambahnya, semua pihak harus bertekad untuk hal itu. Wapres menegaskan sudah bukan zamannya lagi BUMN membebani keuangan negara.
"Ke depan BUMN harus bisa memberikan tambahan modal kepada negara bukan sebaliknya negara yang memberikan tambahan modal," kata Wapres.
Wapres juga menjelaskan pada era nasionalisasi tahun 1957 sampai 1960 banyak direksi BUMN yang diisi oleh birokrat dan tentara. Akibatnya pengelolaan tidak profesional, boros dan justru sangat membebani keuangan negara.
"Sekarang waktunya BUMN memberikan kontribusi yang lebih besar kepada negara," kata Wapres.
Dalam kesempatan itu Wapres juga mengingatkan LKBN ANTARA untuk bisa berbenah diri menghadapi persaingan. Sebagai lembaga jasa, tambah Wapres, berita-berita yang dihasilkan LKBN Antara harus bisa lebih cepat sampai kepada para pembaca.
"Sekarang orang dipaksa untuk membaca karena kecepatan, bukan karena monopoli," kata Wapres.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016