Madrid (ANTARA News) - Kelompok separatis bersenjata Basque, ETA, menawarkan untuk membuat komitmen baru pada proses damai yang mandek, jika negara Spanyol menghentikan "serangan"nya di wilayah Basque, tempat polisi telah menangkap sejumlah tersangka ETA. "Siapapun yang telah membelah tanah air Basque, dan pengganti mereka, telah mengambil tugas sangat besar untuk menghancurkan identitas rakyat kami," wawancara dalam surat kabar bahasa Basque, Gara mengatakan. "Mereka harus meninggalkan kebijakan pemaksaan dan memberi warga kami alat demokratis untuk...membangun masa depan," wawancara itu mengatakan, seperti dilansir Reuters. Gara, corong ETA, mempublikasikan wawancara itu pada hari libur nasionalis Minggu di wilayah utara disertai dengan foto dua pejuang bertopeng dan berkerudung yang duduk di sebuah meja. Itu merupakan pernyataan pertama kelompok tersebut sejak Januari, ketika mereka menyatakan bertanggungjawab atas bom mobil yang menewaskan dua orang di bandara Barajas, Madrid. "Jika serangan di tanah air Basque menghilang, kami siap untuk membuat komitmen tegas pada skenario tanpa-kekerasan," wawancara dengan pejuang yang tak disebutkan namanya itu mengatakan. Banyak anggota ETA telah ditangkap di kampung halaman kelompok itu dalam serangan pemerintah setelah bom Januari. Polisi mengatakan 10 hari lalu mereka dalam kesiagaan maksimal setelah menemukan ratusan kilo bahan peledak dan peralatan untuk membuat bom. ETA mempersalahkan pemerintah Sosialis dan Partai Nasionalis Basque moderat karena dirintanginya proses damai. ETA masih mengikatkan diri pada solusi demokratis terhadap konflik Basque, kata wawancara itu, dan mempertahankan pernyataan gencatan senjatanya Maret 2006. Gerilyawan itu mengatakan hal yang sama dalam pernyataan terakhir mereka, meskipun mengaku bertanggungjawab atas pemboman di bandara Madrid -- serangan fatal pertamanya sejak Mei 2003. Bantah Namun mereka membantah ETA telah kehilangan kredibiltasnya dengan bom Barajasnya -- dalam gencatan senjata -- dan malahan mengecam serangan "liar" polisi Basque terhadap pemrotes jalanan. Setelah pemboman di bandara Januari itu, pemerintah Spanyol mengatakan telah meninggalkan proses damai yang banyak diharapkan akan mengakhiri kampanye keras selama empat dasawarsa ETA untuk memperoleh kemerdekaan di Negara Basque, yang terletak di Spanyol utara dan Perancis baratdaya. Banyak orang yakin bagaimanapun pemerintah terus mengusahakan dialog dengan ETA, yang mendorong kecaman konsisten dari oposisi sayap-kanan Spanyol, Partai Rakyat yang menuduh pemerintah Sosialis telah membuat konsesi pada teroris. ETA mengatakan tidak dapat membayangkan pemilihan regional Mei berlangsung tanpa kelompok Basque radikal itu, yang sejauh ini gagal menemukan alternatif hukum bagi Batasuna, partai yang dilarang karena hubungannya dengan ETA. Menurut hukum Spanyol, Batasuna hanya dapat mengambil bagian dalam pemilihan jika kelompok itu meninggalkan kekerasan. Kelompok itu mengatakan akan "banyak memperhitungkan" tindakan pemerintah dalam menanggapi pembentukan alternatif Batasuna. Jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar dari dua juta orang di negara Basque tidak menginginkan kemerdekaan penuh dari Madrid. (*)

Copyright © ANTARA 2007