Lingga, Kepulauan Riau (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tengah mempersiapkan beras organik produksi Kepulauan Riau untuk diekspor ke Singapura dan memenuhi kebutuhan pangan ke negara tetangga tersebut.
"Kepri kita persiapkan untuk ekspor (beras organik) dan bisa memenuhi kebutuhan beras Singapura dan Malaysia yang selama ini kebutuhannya dipenuhi dari Vietnam, Thailand dan Myanmar," kata Menteri Amran usai melakukan penyemaian padi perdana di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Rabu.
Amran mengatakan Kepulauan Riau berpotensi besar untuk dijadikan sumber beras ekspor ke negara tetangga, contohnya Singapura yang letaknya hanya memakan waktu kurang dari 2 jam melalui jalur laut.
Ia mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk pembukaan lahan sawah tanam padi organik sampai 10 ribu hektare di seluruh Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam kunjungan kerjanya, Amran meminta pada Bupati Lingga untuk membuka lahan pertanian seluas 5.000 hektare dengan didukung peralatan olah tanah dan pascapanen.
Adapun bantuan yang diberikan kepada petani Lingga, yakni traktor roda empat (2 unit), traktor roda dua (lima unit), pompa air (lima unit), benih sumber padi untuk lahan seluas 100 hektare dan benih jagung hibrida 70kg.
"Petani lima orang saja cukup. Apalagi satu combine harvestor bisa menggarap sampai 10 hektare per hari. Produksi bisa meningkat kalau didukung teknologi," ujar Amran saat dihadapi dengan tantangan sedikitnya jumlah petani di Kabupaten Lingga.
Menurut dia, bahan pangan organik menjadi potensi sektor pertanian Indonesia yang sulit disaingi negara lain dan menjadi celah kesejahteraan petani karena harga jualnya yang lebih tinggi hingga 10 kali lipat daripada beras nonorganik.
Amran juga mengapresiasi Kabupaten Lingga yang mampu menghasilkan panen beras dalam waktu hanya 134 hari secara swadaya setelah pembukaan 100 hektare sawah.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016