"Perkembangan kawasan transmigrasi Telang adalah prestasi yang membanggakan. Saya yakin, kota ini akan mampu menjadi pusat ekonomi baru," ujar Eko dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan pihaknya memberikan penghargaan yang tinggi atas dukungan semua pihak dan tentunya peran masyarakat, yang telah menggerakkan sumber daya hingga menjadi pusat pengembangan komoditas pangan, sekaligus sebagai embrio pertumbuhan baru.
"Ini bisa dijadikan model untuk kawasan transmigrasi lain," tambah Menteri Eko.
Dikatakan Menteri Eko lagi, masih banyak desa atau kawasan yang tidak fokus dengan potensi wilayahnya sehingga yang terjadi skala hasil potensinya kecil. Dampaknya pihak pembeli atau Bulog hanya membeli dengan harga tidak maksimal.
"Dengan KTM, ada skala prioritas pertanian. Sehingga bisa menjadi lumbung pertanian dan akhirnya Bulog pasti ingin membeli dengan harga baik," katanya.
Untuk diketahui, Kota Terpadu Mandiri adalah program pengembangan kawasan transmigrasi, agar menjadi pusat pertumbuhan baru. Kota Terpadu Mandiri Telang sendiri, adalah salah satu dari 48 Kota Terpadu Mandiri di Indonesia, dan telah memiliki berbagai fasilitas layaknya perkotaan.
KTM Telang memunyai luas kawasan 95.940 hektar dengan jumlah penduduk 23.188 keluarga atau 86.665 jiwa yang tersebar di 34 desa. Komoditas unggulannya, tanaman pangan, perkebunan dan pengembangan budidaya ternak sapi serta ikan air tawar.
Selain itu, juga dikembangkan lembaga keuangan mikro BMT-Transmigrasi, dan Himpunan Wirausaha Transmigrasi dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 1.200 orang.
Menteri Eko berharap kawasan tersebut akan menjadi lebih berkembang sebagai pusat agrobisnis dan agroindustri baru. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antarkementerian/lembaga terkait, BUMN, swasta, pemerintah daerah, dan masyarakat melalui pengembangan Bumdes dan Bumdes Bersama dalam bentuk korporasi.
(I025)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016