Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan negara-negara anggota ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat mengemukakan pandangannya pada "retreat" KTT ASEAN ke-29 yang digelar di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos, Rabu.
"ASEAN wajib menjaga rumah kita dan memastikan adanya perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan," tegas Presiden.
Menurut Presiden, berbagai mekanisme yang ada di ASEAN saat ini, seperti "ASEAN Plus Three", "ASEAN Regional Forum", dan "East Asia Summit" (EAS) belum sepenuhnya menjamin ketenangan di kawasan.
Sejumlah aktivitas di wilayah Asia Tenggara berpotensi meningkatkan ketegangan dan dapat mengakibatkan konflik terbuka.
"Untuk itu kita memerlukan arsitektur keamanan kawasan yang kokoh, yang komprehensif, yang memajukan sentralitas ASEAN dan berkontribusi lebih efektif bagi keamanan dan stabilitas kawasan," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo berharap arsitektur kawasan ini pada nantinya dapat mencapai tujuan hakiki yang tercantum pada "Treaty of Amity and Cooperation" (TAC) dan "East Asia Summit Bali Principles 2011".
Selain isu keamanan dan arsitektur kawasan, Presiden juga mengangkat pentingnya kerja sama maritim.
Presiden Jokowi menegaskan agar ASEAN dapat segera menerapkan secara nyata komitmen kerja sama maritim yang telah disepakati pada pertemuan tingkat tinggi East Asia Summit (EAS) 2015.
"Bagi saya kerja sama maritim juga harus sungguh-sungguh mengatasi sumber konflik di laut seperti pencurian ikan, sengketa wilayah, penculikan dan perampokan bersenjata," tutur Presiden.
Presiden Jokowi juga mencatat beberapa lokasi di laut memerlukan perhatian khusus.
"Jangan sampai aksi kriminal di laut kita menjadi a new normal. Saya mendorong agar kita tingkatkan kerja sama keamanan laut," imbuh Presiden.
Di akhir sambutannya, Presiden mengingatkan akan bahaya ekstremisme dan terorisme di Asia Tenggara.
Untuk itu Presiden meminta kepada semua kepala negara atau pemerintahan ASEAN untuk mengoptimalkan semua mekanisme ASEAN untuk memerangi ekstremisme terorisme.
"Kita harus ambil tindakan bersama dan perkuat keamanan rumah kita masing-masing," ucap Presiden.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016