Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Suriah menghargai sikap politik Indonesia yang tidak menarik duta besar dari negara tersebut walaupun krisis masih terus terjadi, kata Penasehat Politik dan Media Kepresidenan Suriah, Buthaina Shabaan, dalam siaran pers dari KBRI di Damaskus yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan pada resepsi diplomatik peringatan 71 tahun Hari Kemerdekaan Indonesia yang diselengggarakan oleh KBRI di Damaskus, Senin (5/9).
"Hubungan bilateral Suriah dan Indonesia di segala bidang terus terjalin erat. Keberadaan Duta Besar Indonesia di Damaskus membuktikan sikap positif Indonesia, tidak seperti negara-negara lain yang menarik Duta Besarnya," tegas Shabaan.
Acara tersebut dihadiri sekitar 400 undangan, dengan Menteri Perekonomian dan Perdagangan Luar Negeri Suriah, Adib Mayaleh sebagai tamu kehormatan.
Mayaleh menyampaikan selamat kepada rakyat dan Pemerintah Republik Indonesia terkait dengan HUT RI ke- 71 Kemerdekaan Republik Indonesia dan mengharapkan kesuksesan, kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
Para pejabat Suriah yang turut hadir dalam resepsi tersebut di antaranya adalah Ketua Parlemen, Hadiye Abbas, Menteri Pendidikan Tinggi, Atef Naddaf, dan Menteri Perminyakan, Ali Ghaneim.
Sementara itu, Deputi Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mikdad menekankan bahwa peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia juga merupakan perayaan bagi Suriah.
"Hubungan antara Indonesia dan Suriah semakin berkembang di segala bidang seperti kebudayaan, politik, ekonomi dan kami harap hubungan tersebut terus meningkat," ujarnya.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016