Situbondo (ANTARA News) - Di Situbondo, Jawa Timur, seorang guru pendidik sekolah dasar (SD) yang berada di daerah terpencil, tepatnya di Desa Taman, Kecamatan Sumbermalang, menjadi salah satu guru yang menerima penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo, sebagai guru berprestasi serta berdedikasi.

Sosok seorang guru yang patut menjadi tauladan itu adalah Broto Seno (52), warga Desa Kalirejo, Kecamatan Sumbermalang, yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN 1 Taman.

Broto Seno menjadi salah satu dari 16 guru se-Indonesia yang menerima penghargaan dari Presiden Jokowi di Istana Negara pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa waktu lalu.

Pria kelahiran 1965 itu sebelum menerima penghargaan dari Presiden, bersama 28 guru se-Indonesia terlebih dahulu megikuti seleksi di Jakarta. Akan tetapi setelah mengikuti seleksi hanya 16 orang guru yang lolos dan mendapatkan penghargaan (guru berprestasi dan berdedikasi).

Setelah mendapatkan penghargaan, alumnus Universitas Darul Ulum Jombang, Jawa Timur, itu selain berkesempatan berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, juga diberi kesempatan mengikuti Upacara HUT ke-71 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2016.

"Sebenarnya yang ikut seleksi ketika itu dari Situbondo ada dua orang guru termasuk saya, namun teman saya tidak lolos, dan hanya saya yang mendapatkan tiket ke Istana Negara menerima penghargaan tersebut," kata Broto Seno.

Selama menjadi pegawai negeri sipil (PNS) guru 25 tahun, selama itu juga Broto Seno berpindah-pindah di sekolah-sekolah daerah terpencil. Selain mengaktifkan belajar mengajar reguler dan ekstrakurikuler di sekolah, pria dengan tiga anak itu juga memberdayakan ekonomi wali murid melalui kegiatan kerajinan alat tempat ikan yang terbuat dari bambu.

"Kegiatan memberdayakan wali murid anak didik saya, koordinatornya langsung komite sekolah. Dan setiap satu tempat ikan dari bambu itu dibayar Rp500," katanya.

Broto Seno memaparkan bahwa saat ini memang masih ada kesenjangan antara pendidikan di kota dan di desa, khususnya daerah terpencil. Dan karenanya ia berharap agar pemerintah memerhatikan infrastruktur jalan, sarana prasana sekolah, serta jaringan internet. Sebab, saat ini kemajuan pendidikan tak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi.

Dari catatan dinas pendidikan setempat, 17 kecamatan yang tersebar di Situbondo, 10 di antaranya masuk dalam katagori daerah terpencil, oleh karenanya pemerintah daerah juga akan memerhatikan dan memberikan insentif khusus serta tunjangan kepada guru yang berada di daerah terpencil.

Berobsesi menjadi guru yang berprestasi dan berdedikasi adalah bagaimana seorang guru dapat menjadi figur tauladan hidup bagi orang-orang di sekitarnya, mulai dari kelas yakni kepada anak didiknya, di kantor serta di lingkungan masyarakat dan bahkan juga di rumah tangga.

Pewarta: Novi Husdinariyanto / Zumrotun Solichah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016