Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu pagi bergerak menguat sebesar 38 poin menjadi Rp13.091, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.129 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan permintaan surat utang negara (SUN) yang mulai kembali meningkat setelah sempat tertekan aksi jual terutama oleh investor asing.
"SUN menjadi incaran investor, kondisi itu menopang nilai tukar rupiah kembali menguat," katanya.
Ia menambahkan, sentimen positif dari uang tebusan amnesti pajak yang terus bertambah juga turut mempengaruhi laju mata uang domestik bergerak di area positif.
Dari eksternal, ia mengatakan, penguatan harga komoditas menjadi salah satu sentimen negatif bagi dolar AS di pasar global, kondisi itu juga berdampak positif pada mata uang rupiah.
Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,20 persen menjadi 44,92 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,36 persen menjadi 47,43 dolar AS per barel.
Di sisi lain, lanjut dia, indeks sektor jasa Amerika Serikat yang turun menambah katalis negatif bagi dolar AS, kondisi itu kembali meredam harapan kenaikan suku bunga Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Indeks Non-Manufaktur (NMI), yang mengukur aktivitas di sektor jasa AS, tercatat 51,4 pada Agustus, turun 4,1 poin dari angka Juli, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam survei bulanannya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016