Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin Korea Utara (DPRK) Kim Jong Un telah mendampingi memimpin uji coba penembakan roket balistik oleh pasukan strategis-nya, menurut kantor berita resmi KCNA pada Selasa.
Turut ambil bagian dalam latihan uji coba-peluncuran ini adalah unit artileri Hwasong dari pasukan strategis Tentara Rakyat Korea Utara, mereka bertugas mengawasi pangkalan militer AS di Pasifik, kata media pemerintah dikutip dari www.Xinhuanet.com oleh Antara di Jakarta, Selasa.
Uji coba ini bertujuan untuk menguji kembali keamanan penerbangan dan akurasi dari roket balistik yang telah ditingkatkan agar bisa dikerahkan dan untuk menilai serta memeriksa kemampuan unit itu untuk melakukan tindakan, menurut laporan.
Media pemerintah menjelaskan, uji coba-peluncuran berjalan "sempurna" dan berkata rudal tersebut telah membuktikan bahwa kekuatan strategis militer adalah "mampu menyiapkan serangan pada musuh setiap saat dan dari mana saja."
Kim, yang merasa puas dengan hasil tes, memberi arahan untuk membuat lebih banyak prestasi dalam memperkuat kekuatan nuklir dan membawa kekuatan militer pada tingkatan yang lebih tinggi melalui pengembangan senjata nuklir.
Media pemerintah tidak memberikan tanggal dan tempat latihan uji coba-penembakan. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara (DPRK) pada hari Senin menembakkan tiga rudal balistik ke perairan timurnya sekitar pukul 12:14 waktu Seoul di dekat Kabupaten Hwangju di provinsi Hwanghae Utara.
Peluncuran rudal datang kurang dari dua minggu setelah Pyongyang melakukan uji tembak rudal balistik dari sebuah kapal selam dari kota pantai timurnya dekat Sinpo, di mana pangkalan kapal selam diketahui berada di daerah itu, dan pada 24 Agustus Rudal balistik kapal selam meluncur sekitar 500 km ke arah timur, jatuh di dalam zona identifikasi pertahanan udara Jepang untuk pertama kalinya.
Uji coba rudal balistik kapal selam dilakukan dalam rangka uji kekuatan menuju latihan tahunan militer AS-Korea Selatan, dengan nama sandi Ulchi Freedom Guardian, (UFG), yang diadakan dari 22 Agustus hingga 2 September, demikian Xinhua melaporkan.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016