Jambi (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku sedih ketika menemukan petani di Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi tidak mendapat bantuan benih dari pemerintah.
"Hati kecil saya nangis melihat mereka, dia saudara kita pakai pakaian compang-camping, kotor, tidak pakai sendal. Tapi bibitnya terlambat, tidak diperhatikan oleh Kadisnya, menyedihkan sekali," katanya di Jambi, Selasa.
Dalam kunjungan kerja ke Jambi, Mentan melakukan panen raya kedelai hitam seluas 20 hektare di Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Saat menuju lokasi panen, Menteri singgah ketika melihat hamparan sawah petani tepatnya di Kecamatan Kumpeh Ilir Kabupaten Muarojambi.
Namun lahan sawah seluas 100 hektare tersebut tidak mendapat bantuan pamerintah, alhasil petani setempat swadaya untuk membeli benih.
Menteri pun minta kepada Gubernur Jambi Zumi Zola untuk segera menghubungi bupatinya menanyakan hal itu.
"Itu tidak boleh terjadi kasihan petani kita benihnya terlambat tapi dana kita sudah transfer," ujarnya.
Mentan mengingatkan Kadis Pertanian Kabupaten Muarojambi agar peristiwa itu tidak terjadi lagi.
"Kasihan saudara-saudara kita bertani setengah mati dan mereka mencari benih sendiri. Padahal ada dari pemerintah," ujarnya.
Mentan mengatakan sanksi akan diberikan kepada pejabat yang berwenang jika permasalahan itu tidak diselesaikan.
"Kalau SK Kadis itu ada di Kementerian Pertanian, saya pastikan SK pencopotan Kadis itu keluar hari ini. Tidak ada toleransi," tegasnya.
Sementara terkait komoditi kedelai, Mentan mengatakan pemerintah tahun depan menyiapkan bantuan benih untuk 300-400 ribu hektare lahan yang benihnya berasal dari Institut Teknologi Bandung (IPB).
"Hari ini kita melihat kerjasama Pemprov Jambi dengan IPB dalam mengembangkan kedelai dan ini harus dikembangkan karena kedelai kita masih impor," katan Amran.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016