Manila (ANTARA) - Satu satu gunung berapi di Filipina timut, Gunung Bulusan, menyemburkan abu, Minggu, sementara satu gunung lainnya selatan Manila menunjukkan tanda-tanda yang tidak tenang, kata para pejabat lokal dan ilmuwan pemerintah setempat. Gungung Bulusan di provinsi Sorsogon, 405km tenggara Manila, menyemburkan abu setinggi lima kilometer ke udara sebelum Minggu subuh. "Itu adalah salam Paskah yang kasar," kata Edwin Hamor, walikota kota Casiguran, yang juga salah seorang anggota masyarakat di kaki Gunung Bulusan kepada salah satu stasiun radio Manila. Hamor mengatakan, telah mengingatkan penduduk desa, agar nelakukan tindakan berjaga-jaga terutama melindungi diri mereka sendiri dari abu yang jatuh. Renato Solidum, direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), mengingatkan penduduk dan turis untuk tidak mendekati daerah bahaya empat kilometer dari Bulusan. Bulusan telah aktif sejak Maret 2006, tapi sebagian besar aktivitasnya sejauh ini terbatas pada ledakan-ledakan abu dan uap air panas. Bulusan yang tingginya 1.565 meter dari permukaan laut itu adalah salah satu dari gunung-gunung berapi paling aktif negara itu . Gunung itu meletus 15 kali, dengan paling baru tahun 1995. Di provinsi Batangas , selatan Manila, gunung berapi Taal telah menunjukkan "banyak yang tidak normal" dalam hari-hari belakangan ini, kata Solidum. Ia mengatakan, Phivolcs meningkatkan tingkat siaga di Taal karena aktivitas itu. "Kawah panas dan bergelembung. Penduduk jangan pergi ke dekat daerah kawah. Kami telah menerima laporan-laporan tentang para wisatawan yang pergi ke dekat daerah itu. Kami mengharapkan mereka tidak melakukan itu." Taal, yang sering dikunjungi turis untuk melihat danau kawah itu, terakhir meletus Oktober 1977. Letusannya yang paling banyak menimbulkan korban jiwa terjadi tahun 1911 menewaskan 1.324 orang dan abunya mencapai Manila, demikian AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007