Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menargetkan dapat memulai program nasional konversi minyak tanah ke elpiji pada minggu ketiga April 2007. Deputi Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Hanung Budya di Jakarta, Minggu mengatakan, pihaknya akan memulai program dengan target minimal 50.000 kepala keluarga (KK). "Namun, target 50.000 KK tersebut tergantung juga ketersediaan kompor yang saat ini masih dalam proses tender ulang. Kalau pabrikan kompor bisa memproduksi lebih banyak lagi, akan lebih bagus," katanya. Pertamina mengulang tender kompor karena tidak ada peserta lelang yang dapat memenuhi produksi minimal tahun ini sesuai yang dipersyaratkan. Hanung mengatakan, pihaknya akan mengumumkan pemenang tender ulang kompor pada minggu depan dan sepekan sesudahnya memulai program konversi. "Saat ini, pabrik kompor sudah punya stok, sehingga pekan ketigaB April, kami bisa langsung mulai," katanya. Ia menambahkan, kebijakan baru pemerintah yang menetapkan harga patokan kompor memudahkan proses tender ulang tersebut. "Kami tinggal memverikasi pabrik yang memenuhi speksifikasi," katanya. Hanung juga memperkirakan kebutuhan elpiji untuk program konversi minyak tanah pada 2007 akan mencapai 300.000 ton yang akan dapat mengalihkan pemakaian 530.000 kiloliter minyak tanah. Target awal sebenarnya dapat mengalihkan sebanyak satu juta kiloliter minyak tanah dengan 567.000 ton. "Namun, karena program baru bisa dimulai bulan ini, maka kebutuhan elpiji hanya mencapai 300.000 ton," katanya. Program konversi tersebut diharapkan akan mengurangi secara signifikan subsidi minyak tanah yang setiap tahun mencapai Rp35 triliun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007