Hangzhou, Tiongkok (ANTARA News) - Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan negara-negara kelompok 20 (G20) sepakat untuk membuat kebijakan-kebijakan yang lebih kuat dan komprehensif guna meningkatkan pertumbuhan serta berkelanjutan yang lebih tinggi dan inklusif.
"Kami bersepakat meningkatkan kesepahaman, guna menghadapi titik henti krusial bagi perekonomian dunia," katanya, dalam jumpa wartawan usai penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 G20 di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok, Senin malam.
Presiden Xi megatakan G20 bersepakat melakukan tindakan baru untuk membawa perekonomian dunia yang inovatif, terbarui, terinterkoneksi, dan inklusif, serta putaran pertumbuhan yang solid.
Ia menegaskan G20 sepakat untuk meningkatkan koordinasi dalam merumuskan kebijakan makro ekonomi untuk mendongkrak pertumbuhan global dan memberikan keuntungan, baik bagi negara maju maupun negara berkembang.
Xi mengatakan G20 bersepakat menggabungkan langkah-langkah kebijakan -- moneter, fiskal dan reformasi struktural -- untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk kerja sama perpajakan.
Presiden Xi juga mengatakan negara-negara G20 bersepakat meningkatkan langkah nyata anti-gratifikasi, termasuk membangun pusat kerja sama antikorupsi internasional dan pengembalian aset di Tiongkok.
"Kerja sama tersebut didasarkan pada rencana aksi Antikorupsi G20 2014-2018," ungkapnya, menambahkan.
Terkait itu negara G20 akan mematangkan kerangka kerja sama anti-korupsi internasional dengan memadukan prinsip, mekanisme dan reancana aksi yang ada, tambah Presiden Xi.
Korupsi memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan pembangunan. "Diharapkan kerja sama antikorupsi tersebut dapat ditingkatkan diantara dan memberikan dampak positif, tidak saja bagi negara anggota G20, tetapi juga komunitas internasional lain," tutur Xi.
Negara-negara G20 juga sepakat untuk merevitalisasi perdagangan dan investasi, sebagai kunci mendongkrak pertumbuhan global, dengan meningkatkan mekanisme perdagangan dan investasi yang inklusif.
"G20 juga bersepakat untuk menyelesaikan berbagai isu lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, dengan cara baik, guna memelihara stabilitas keamanan dan perdamaian," katanya, menambahkan.
Tahun 2016 merupakan kali pertama bagi Tiongkok untuk menyelenggarakan KTT G20, dihadiri semua pemimpin negara kelompok 20, beberapa negara tamu dan organisasi internasional.
Pelaksanaan KTT ke-11 G20 berakhir pada Senin malam, dan ditutup oleh Presiden Xi Jinping dihadiri seluruh pimpinan negara kelompok 20 (G20), beberapa negara tamu dan organisasi internasional.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016