Surabaya (ANTARA News) - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof Dr Syafiq H Mughni MA, mengatakan bahwa organisasi Muhammadiyah layak menjadi model gerakan Islam internasional di negara-negara barat. "Sekitar satu bulan lalu Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim melakukan perjalanan ke United Kingdom (Inggris) dan orang Inggris mengatakan Muhammadiyah layak menjadi organisasi internasional," ujar Syafiq di Surabaya, Minggu. Syafiq mengemukakan hal itu usai melantik pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jatim dan Ikatan Remaja Muhammadiyah Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, yang turut dihadiri Wagub Jatim, Dr Soenarjo MSi. Menurut Guru Besar Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya ini ada tiga alasan Muhammadiyah dinyatakan layak menjadi model gerakan Islam internasional yakni moderasi, sustainable (bertahan lama) dan mempunyai peran yang komprehensif. "Moderasi yang ditunjukkan Muhammadiyah adalah sebagai organisasi yang rahmatan lil alamin (bermanfaat bagi seluruh umat manusia dan alam) dan stigma negatif terhadap organisasi radikal yang membawa hitam putih telah membawa `cost` yang besar," katanya. Muhammadiyah, ujar Syafiq, juga tetap memposisikan diri sebagai kekuatan moral tidak masuk pada ranah politik namun tidak berarti apolitik. "Silahkan warga Muhammadiyah menjadi Cagub dan Cawagub namun jangan membawa Muhammadiyah," katanya. Menurut Syafiq, Muhammadiyah tidak berfikir sebagai seorang politisi yang mempunyai tujuan jangka pendek lima tahun sekali, namun berfikir sebagai negarawan yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk kemakmuran masyarakat. Sebagai organisasi yang bertahan lama, dia mengatakan Muhammadiyah cukup lama berdiri namun tetap utuh hingga saat ini dan semakin dipercaya masyarakat. "Baru-baru ini saya dari Madura dan ada orang yang mewakafkan tanahnya seluas empat hektar untuk pendirian pesantren Muhammadiyah, sedangkan biaya untuk pendiriannya dijualkan tanah 1,5 hektar hingga nilainya Rp 2 milyar lebih untuk pembangunan," katanya. Sedangkan, sebagai organisasi yang komprehensif, dia mengatakan Muhammadiyah memiliki Pandu Hizbul Wathan, Tapak Suci dan Kokam. "Kokam adalah kelompok yang menertibkan, sekalipun pernah dikerasi tetapi tidak pernah membalas," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007