London (ANTARA News) - Pemerintah Iran di Teheran pada Sabtu menyangkal telah menganiaya 15 personel Angkatan Laut (AL) Inggris yang ditahan selama hampir dua pekan, seiring berbagai kritik terhadap keputusan pemerintah London yang membolehkan para pelaut itu menjual kisah mereka kepada media.
Sebanyak 15 pelaut dan marinir yang dibebaskan pada Rabu (4/4) menjelaskan, mereka ditelanjangi, ditutup matanya dan diborgol selama ditahan.
Versi tersebut berlawanan dengan gambar yang dipertontonkan televisi Iran mengenai sebagian dari mereka sedang santai dan bergurau selama ditahan.
Ali Akbar Javanfekr, juru bicara Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan bahwa sangkaan mengenai terjadinya penganiayaan adalah "suatu dusta."
"Kami membayangkan bahwa 15 pelaut mendapat tekanan dari dinas keamanan dan intelijen Inggris. Karena itu, Presiden Ahmadinejad meminta Perdana Menteri Tony Blair tidak menekan para pelaut jika menceritakan yang sebenarnya, namun permohonan atas nama kemanusiaan ini tidak didengar," katanya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris, melalui suatu langkah yang benar-benar janggal, membolehkan para pelaut itu menjual pengalaman mereka kepada media.
Seorang jurubicara menyebutkan bahwa keputusan itu berdasarkan "situasi luar biasa".
Tetapi, Kolonel Bob Stewart, seorang mantan komandan tentara Inggris, langsung mengecam kebijakan tersebut, dan mengatakan bahwa langkah tersebut berarti masuk skenario Iran.
Saat ditanya televisi BBC mengenai perkiraannya bahwa Iran akan mendapat keuntungan dari hal itu, dia menjelaskan: "Saya pikir, mereka akan mengira kita benar-benar marah, dan mungkin saja mereka berpikir 'syukur para tahanan itu dibebaskan, karena mereka sedang saling menghancurkan tanpa kita lakukan apa-apa'."
Koran "Sunday Times" melaporkan, kelompok pelaut dan marinir itu dapat memperoleh 250 ribu poundsterling, sedangkan Faye Turney, satu-satunya perempuan di kelompok itu, dapat memperoleh 150 ribu poundsterling, jika menceritakan pengalamannya kepada media massa.
Sementara itu, Rasoul Movahedian, duta besar Iran di London --yang berulang kali dipanggil pejabat Inggris untuk berunding selama krisis penahanan itu-- kepada koran "Financial Times", Sabtu, mengisyaratkan bahwa Iran minta imbalan atas pembebasan para pelaut dan marinir itu.
Teheran minta London membantu pembebasan lima warga Iran yang saat ini ditahan di Irak oleh pasukan Amerika Serikat, serta minta bantuan untuk meredakan kekhawatiran internasional atas program nuklir Iran. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007