Lebak (ANTARA News) - Sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Lebak, Banten mengeluhkan sepinya pembeli ternak untuk Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah.

Berdasarkan pantauan, Minggu, menunjukan sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Lebak yang mangkal di Jalan Siliwangi, Cipanas Raya, Leuwidamar, By pass, Mandala dan Rancagawe mengeluhkan karena sepinya pembeli.

Mereka para pedagang ternak kurban memadati tepi jalan dan kebanyakan hewan domba.

Sebagian besar domba tersebut didatangkan dari Garut dan Cianjur, Jawa Barat.

Kelebihan ternak dari Jawa Barat itu memiliki tubuh cukup besar juga dinilai bagus dibandingkan domba lokal.

"Kami bingung sudah dua tahun terakhir ini penjualan hewan kurban sepi pembeli," kata Wahid (55) seorang pedagang di Jalan Cipanas, Lebak.

Menurut dia, biasanya sepekan menjelang Lebaran Idul Adha banyak permintaan, namun hingga saat ini masih sepi pembeli.

Saat ini, hewan kurban miliknya hanya beberapa ekor saja yang sudah laku.

Sedangkan, 90 ekor domba hingga kini belum terjual, padahal hari raya Idul Adha sudah mendekat.

"Kami berharap hewan kurban miliknya habis terjual sehingga tidak mengalami kerugian," katanya.

Begitu juga pedagang hewan kurban lainnya, Saniman (55) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku sejak sepekan ini pembeli hewan kurban masih relatif sepi.

Ia mengaku baru 10 ekor dombanya yang terjual, sedangkan 120 ekor lainnya belum laku.

"Kami berharap, Lebaran Idul Adha tahun ini bisa terjual semua," ujarnya yang mangkal di Jalan Siliwangi, Rangkasbitung.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Iman Santoso menuturkan, pihaknya akan mengoptimalkan pemeriksaan kesehatan hewan ternak dengan mendatangi sejumlah pedagang.

Pemeriksaan kesehatan untuk melindungi masyarakat agar tidak mengkonsumsi daging hewan kurban yang tidak sehat.

Apalagi, kebanyakan domba dari Jawa Barat sebagai endemik penularan penyakit antraks dan penyakit lainnya.

"Kami minta masyarakat jika membeli hewan kurban mengutamakan binatang yang sehat," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016