Shanghai (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berbicara potensi investasi di Indonesia dalam forum bisnis yang diikuti para pengusaha dan pewakilan perusahaan Shanghai, Tiongkok.
"Tiga tahun yang lalu, sebelum saya menjabat, Tiongkok adalah negara investor terbesar ke-13 di Indonesia. Saya senang melaporkan bahwa sejak kunjungan saya ke Beijing dua tahun lalu, Tiongkok telah bergerak dari nomor 13 menjadi nomor tiga investor terbesar di Indonesia," kata Presiden di depan sekitar 1.000 pelaku usaha di Hotel Shangrilla Shanghai, Sabtu.
Dalam forum yang dikemas "Indonesia Business Forum" yang diselenggarakan BKPM ini, Presiden mengatakan Indonesia telah membuka diri kepada investor yang akan masuk, baik dalam bidang perdagangan maupun pembangunan infrastruktur.
Jokowi mengungkapkan perlambatan perekonomian dunia juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan sejak 2012.
"Untuk mengatasi perlambatan ekonomi ini, setelah menjabat, kami segera meluncurkan program pembangunan infrastruktur terbesar dalam sejarah negara kami," kata Jokowi.
Untuk merangsang investasi masuk, Presiden mengatakan pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan deregulasi besar untuk mengurangi beban aturan, peraturan, perizinan mempermudah investasi.
"Kami telah mengeluarkan 13 paket kebijakan deregulasi yang mencakup berbagai bidang, mulai dari menurunkan biaya energi untuk industri, untuk membuka lebih banyak sektor investasi internasional, mengurangi waktu bongkar muat barang di pelabuhan utama dan banyak aturan pengurangan lainnya," kata Jokowi.
Sebelum Presiden melakukan pidato, Forum business ini diawali panel diskusi yang dimoderatori Kepala BKPM Thomas Lembong dengan para Panelis Menko Maritim Luhut Pandjaitan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Luhut mempresentsikan potensi investasi di bidang maritim dan sektor pariwisata serta beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk mempermudah investor.
Enggartiasto juga mengungkap beberapa deregulasi perdagangan, sedangkan Airlangga menyampaikan potensi investasi bidang manufaktur.
Sementaras Rudiantara mempromosikan jaringan telekomunikasi yang dimiliki Indonesia guna menunjang investo r untuk mengembangkan bisnis di Indonesia.
Dalam forum bisnis ini, beberapa pengusaha Shanghai mempertanyakan masih rumitnya mengurus ijin usaha di Indonesia, masalah aturan ijin kerja, minimnya infrastruktur pendukung.
Presiden saat dikonformasi saat perjalanan dari Shanghai ke Hangzhou naik kereta cepat mengakui masih ruwetnya mengurus ijin bagi para investor.
"Kita harus akui, ururs ijin masih ruwet, itu yang akan terus kita perbaiki. Kalau di kementerian yang kita obrak-abrik kementerian itu agar bisa cepat, biar simple untuk layani investor," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan.
Terkait ijin kerja, Presiden juga akan berjanji untuk melakukan perbaikan. "Kita memang dapat keluhan itu, tapi perbaikannya memang tidak secepat yang kita inginkan. Nanti habis pulang (dari KTT G20 dan KTT ASEAN) akan dibahas," janji Presiden.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016