Manado (ANTARA News) - Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mewaspadai virus Zika yang marak penularannya saat ini.
"Maraknya kabar penularan Virus Zika yang ditemukan di Singapura menjadi perhatian Bandara Sam Ratulangi Manado," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Samrat Manado, Nugroho Jati di Manado, Jumat.
Sebagai pintu gerbang pergerakan manusia dan barang, langkah antisipasi ditempuh dengan melakukan koordinasi bersama dengan pihak terkait yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Manado.
Nugroho Jati menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari KKP Manado terkait Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan RI Nomor : HK.03.03/D.I/II.3/1235/2016 tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Risiko Penyebaran Virus Zika dari Singapura.
"Tindakan pencegahan yang kami lakukan difokuskan pada penanganan penumpang serta memastikan kebersihan di lingkungan bandara," jelas Jati.Pertemuan dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Manado.
Kepala KKP Manado Lucia Supit menyatakan bahwa personil dan alat pendeteksi suhu tubuh (thermo scanner) telah disiagakan untuk mendeteksi para penumpang penerbangan internasional.
"Selain itu kami akan mengarahkan para penumpang agar mengisi Health Alert Card (HAC) yang fungsinya jika penumpang menemukan kecurigaan tertular penyakit tersebut agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat dengan membawa Health Alert Card tersebut dan melaporkan dalam waktu 1 x 24 jam melalui Puskesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinas Kesehatan terdekat, atau kepada Posko KLB Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan," jelas Lucia.
Sejak mencuatnya isu virus Zika, pengawasan di Bandara ditingkatkan kewaspadaannya, terlebih saat ini Bandara Sam Ratulangi telah melayani 16.945 penumpang internasional, dengan total pergerakan pesawat penerbangan internasional mencapai 116 pesawat.
"Dari Juli hingga akhir Agustus lalu, penerbangan dari Singapura cukup banyak, sejumlah 36 penerbangan dengan jadwal reguler seminggu 4 kali," ungkapnya.
Saat ini, pihak KKP juga telah menugaskan lebih banyak personil serta melaksanakan sosialisasi kepada komunitas bandara.
"Virus Zika memiliki kesamaan dengan Virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, termasuk Aedes Aegypti. Untuk itu masyarakat tidak perlu panik dengan tetap menjaga perilaku hidup sehat dan bersih," terang Lucia.
Informasi yang diterima, Indonesia berisiko tinggi mengalami penyebaran Virus Zika mengingat wilayah keduanya yang berdekatan sehingga virus ini berpotensi menyebar lintas negara. Oleh karena itu bandara wajib mewaspadai ini.
Secara intens akan berkoordinasi dan melakukan pengawalan bersama KKP sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Zika terutama di bandara sebagai pintu masuk dari Singapura, tambahnya.
Hal ini dilaksanakan dengan menyiagakan personil Aviation Security (AVSEC) dan memastikan operasi bandara berjalan tanpa hambatan, terutama karena saat ini Bandara Sam Ratulangi Mando telah resmi beroperasi 1x24 jam.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016