Jatinangor, Jabar (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) agar menjadi kampus yang terbuka seperti pusat pendidikan lainnya.
"Inti pokoknya yaa kampus ini harus terbuka saja, jangan sampai kampus ini menjadi suatu daerah kerja sendiri, hukum berlaku sendiri. Harus hukum umum, jadi terbuka jangan biasakan jadi tertutup," kata Wapres M Jusuf Kalla seusai mengunjungi kampus IPDN di Jatinagor, Jabar, Sabtu.
Menurut Wapres keterbukaan tersebut harus dilakukan agar kampus IPDN tidak mempunyai kebiasaan yang tertutup. Apalagi, tambah Wapres, para siswa IPDN merupakan calon-calon camat.
"Mereka itu akan jadi camat, mereka harus terbuka jangan biasakan jadi tertutup," kata Wapres.
Menurut Wapres jangan sampai mereka para siswa IPDN berfikir seperti gaya militer karena camat berbeda dengan Kodim.
Untuk itu, Wapres memerintahkan Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi agar memasang kamera CCTV dibeberapa sudut kompleks IPDN. Dengan demikian, tambah Wapres semua kegiatan siswa bisa dipantau termasuk jika masih ada yang melakukan tindak kekerasan.
"Coba pasang banyak CCTV dimana-mana, mungkin pasang 100 CCTV gitu, sehingga bisa diawasi semua kegiatan. Dan disiplin harus ditegakkan," kata Wapres.
Selain itu, tambah Wapres juga meminta agar ada pos polisi di dalam kampus IPDN ini , karena mereka semua yang ada di komplek ini juga merupakan warga negara biasa sama dengan yang lainnya.
Menurut Wapres apa yang terjadi di IPDN adalah penyimpangan dari pada aturan, kebiasaan. Kebiasaan seperti ini, tambah Wapres, harus segera diakhiri.
Ketika ditanya soal desakan pembubaran IPDN, menurut Wapres jangan sampai karena ada kesalahan orang maka kampusnya dihancurkan.
"Jangan karena lumbung ada tikusnya langsung lumbung kita bakar semuanya. Tikusnya saja yang kita cari," kata Wapres.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007