"Tidak ada kenaikan sama sekali. Harga normal, bahkan dibanding saat Lebaran lalu sekarang justru turun," kata Mujib, pedagang sapi yang terlihat beraktivitas di Pasar Hewan Beji, Kabupaten Tulungagung, Jumat.
Ia menduga, stagnasi harga sapi belakangan dipengaruhi melimpahnya sediaan sapi potong menjelang puncak perayaan Hari Raya Idul Adha 2016.
Sementara pada saat yang sama, kata dia, permintaan tidak sebanyak yang diharapkan peternak maupun pedagang.
"Hukum ekonomi, ketidakseimbangan pasokan dan permintaan tentu mempengaruhi harga jual sapi. Komparasinya tidak seimbang, tidak seperti Lebaran lalu," ujarnya.
Keluhan serupa diungkapkan beberapa pedagang sapi lain, seperti Jumali dan Adnan yang menyebut penurunan harga sapi potong berkisar Rp3 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram.
Pada dua pekan pertama pasca-Lebaran 2016 yang jatuh pada awal medio Juli, kata Jumali, harga daging sapi hidup bisa mencapai Rp4,7 juta per kuintal atau Rp47 ribu per kilogram.
Namun saat ini, kata dia, harga daging sapi hidup untuk kategori spesies unggul hanya di kisaran Rp4,3 juta per kuintal atau Rp43 ribu per kilogram.
"Kami tidak yakin harga sapi naik jelang hari H Idul Adha yang jatuh 12 September mendatang," ucapnya.
Farid, petugas timbang berat bobot sapi di dalam area Pasar Hewan Beji mengatakan, stagnasi atau bahkan penurunan harga sapi merata selama jelang Hari Raya Idul Adha di Tulungagung dan sekitarnya.
"Yang jelas volume transaksi normal seperti hari pasaran sapi biasanya. Belum ada fluktuasi yang disebabkan normalnya peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha," imbuhnya.
Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016