"Kami merencanakan membeli 3-5 simulator penerbangan, tetapi belum menentukan jenisnya. Sementara ini masih mempelajari kebutuhan pasar. Kami juga masih mencari lahan yang cocok di Tangerang dan Batam," kata Kepala Pengembangan Bisnis Sim Aero Asia Pte Ltd Alex Teo di Singapura, Rabu.
Sim Aero Indonesia telah mendapatkan izin investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia pada 30 Juni 2016 dengan investasi senilai 50 juta dolar AS.
Perusahaan itu berencana mulai beroperasi di Tangerang tahun depan, dan antara 2018-2019 di Batam.
Dengan beroperasinya perusahaan persewaan simulator penerbangan tersebut, maka pilot maskapai penerbangan komersial di Indonesia tidak harus secara perodik enam bulan sekali berlatih di luar negeri.
Maskapai Garuda, dan Grup Lion Air di Tanah Air sudah mempunyai fasilitas serupa, tetapi menurut Alex, pasar di Indonesia masih sangat besar, sebab satu simulator yang harga pengadaannya sangat mahal, hanya bisa untuk satu jenis pesawat tertentu.
Sim Aero Indonesia akan mengadakan pembicaraan dengan ke Kementerian Perhubungan RI, namun sebelum ke tahap tersebut perlu mendatangkan mesin simulator dan telah mempunyai gedung.
"Kami sedang mencari lahan yang cocok untuk menempatkan simulator penerbangan di Tangerang dan Batam," kata Alex.
Ia bersama Vice President PT Simaro Indonesia Yuwanki Ng menyatakan puas atas pelayanan cepat BKPM yang dalam tempo tiga jam kurang lima menit pada 30 Juni 2016 mengabulkan permohonan investasi Sim Aero Indonesia.
Sim Aero Asia berpusat di Singapura didirikan tahun 2015 sebagai usaha patungan dengan Grup Sim Aero yang bermarkas di Prancis.
Pada 30 Agustus 2016 Sim Aero Asia mengumumkan telah membeli satu simulator versi penuh (full-flight simulator) produk CAE, Kanada, khusus untuk pilot pesawat Embraer E190, produk Brazil.
Mesin simulator itu direncanakan mulai beroperasi pada Maret 2017 di Politeknik Temasek, Singapura, dan dimerupakan satu-satunya di kawasan Asia Tenggara serta India, kata Alex.
Ia mengatakan, sekarang ini hampir 200 pesawat komersial Embraer E190 dan E195 beroperasi di 11 negara Kawasan Asia Pasifik, antara lain Indonesia, India, Tiongkok, Myanmar, Asia, Taiwan, dan Jepang
Kalstar Aviation di Indonesia dewasa ini mengoperasikan dua Embraer seri E190 dan satu E195, kata Manajer Komunikasi Embraer Asia Pacific Pts Ltd Nilma Missir-Boissac.
Dewasa ini 24 maskapai di dunia mengoperasikan E190, di antaranya Kalstar Aviation, J-Air, KLM, Air Canada, Luthansa, Jet Blue, Virgin Australia, Finnair, Alitalia, Kenya Airways, American Airlines, dan China Southern.
Pewarta: A Jo Seng Bie
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016