Tangerang (ANTARA News) - Aparat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, belum menentukan operasi pasar karena kenaikan harga sembako di pasar tradisional menghadapi Lebaran Kurban 2016 masih dalam kondisi normal.
"Bila kenaikan sembako lebih dari 15 persen maka hal itu dianggap tidak wajar maka perlu segera operasi pasar," kata Kepala Disperindag Pemkab Tangerang Jarnaji di Tangerang, Rabu.
Ia mengakui memang ada harga beberapa komoditas mulai merangkak naik tapi masih dianggap normal meski sebagian ada yang stabil.
Menurut dia, setiap pekan petugas Disperindag melakukan pemantauan harga di pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Bahkan sebanyak 21 komoditi yang dipantau petugas diantaranya berupa beras, sayuran, daging, telur dan kacang-kacangan.
Demikian pula petugas di lapangan juga memantau tepung terigu, mie instan, cabai, bawang, ikan dan garam beryodium.
Dia mengatakan dirinya belum mendapatkan laporan dari petugas di lapangan mengenai kenaikan harga yang dipantau rutin itu.
Meski begitu, kenaikan beberapa komoditi mengalami kenaikan hanya sebesar 2,5 hingga 3,5 persen, hal itu untuk jenis ikan laut dan telur ayam kampung.
Namun mayoritas pantauan harga sembako masih sama dengan harga pekan lalu meski mendekati Lebaran Kurban 2016.
Jarnaji mengatakan pemerintah daerah tidak pernah mengintervensi penetapan harga kepada pedagang, tapi pedagang yang menentukan biasanya tergantung pada kondisi dan situasi.
"Bila permintaan tinggi, maka harga tentu melambung sesuai dengan hukum ekonomi, ini adalah hal yang biasa di pasar," katanya.
Menurut dia, bila pedagang tidak melakukan penimbunan, menjual barang kadaluarsa atau tanpa izin, hal itu yang menjadi persoalan.
Pihaknya melakukan operasi pasar tujuannya untuk menstabilkan harga dengan cara menambah pasokan.
Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016