Taipei (ANTARA News) - Otoritas Taiwan menjatuhkan vonis penjara hingga 17 tahun kepada 14 terdakwa atas skandal korupsi yang melibatkan para pejabat perkeretaapian.
Para pejabat tersebut memperoleh gratifikasi seks dan layanan dari wanita penghibur di klub malam dengan imbalan kontrak bisnis.
Skandal tersebut menjadi kasus korupsi terbesar di sektor perkeretaapian nasional Taiwan. Sebanyak tujuh pejabat Badan Perkeretaapian Taiwan (TRA) divonis bersalah melakukan korupsi.
Mereka kedapatan menerima suap sebagai imbalan membantu sejumlah perusahaan memenangkan kontrak delapan proyek perkeretaapian, senilai lebih dari 34,7 miliar dolar Amerika dalam enam tahun terakhir.
Seorang broker konstruksi dan enam pengusaha, termasuk bos perusahaan konstruksi dan pemimpin perusahaan plastik, menerima hukuman penjara hingga lima tahun karena terbukti menyuap pejabat.
Mereka semua dijatuhi vonis oleh pengadilan Taichung di Taiwan tengah, pada Selasa.
Terdakwa yang memiliki jabatan tertinggi adalah Chung Chao-hsiung - seorang mantan wakil kepala TRA yang divonis 10 tahun dan dua bulan karena menerima pesta makan-makan dan kunjungan ke klub sebagai ganti untuk perlakuan yang menguntungkan.
Pejabat TRA Cheng Wun-chung menerima vonis paling berat setelah menerima 100 kali kunjungan ke klub yang memiliki wanita penghibur.
"Cheng terlibat di lebih banyak kasus dibanding para terdakwa lain dan menerima paling banyak kunjungan ke klub. Dia benar-benar sudah melanggar kode etik PNS," kata Chuang Shen-yuan, salah seorang juru bicara pengadilan, seperti dikutip AFP.
Pegawai TRA Chang Ching-tsai dipenjara selama 15 tahun karena menerima layanan seks berbayar untuk membantu meloloskan firma dari cek kualitas.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016