"Dalam skema RDPT, Perumnas akan mendapatkan dana proyek dari pihak pemberi modal yang nantinya akan dikelola oleh Danareksa Investment Management," ujar Direktur Utama Danareksa Investment Management Prihatmo usai penandatanganan kerja sama penerbitan RDPT di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, strategi pendanaan ini sebagai alternatif investasi produk ekuitas yang akan menjadi pendukung pendanaan yang diberikan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), pinjaman bank, dan juga pendanaan internal Perumnas.
"Bila melihat potensi imbal hasil dan juga dampak sosial ekonomi atas proyek yang akan digarap, kami optimistis investor akan berminat berinvestasi di produk ini. Masa penawaran produk itu kami berharap sebelum Desember. Indikasi imbal hasil yang ditawarkan pada produk RDPT itu sekitar 5 persen," katanya.
Ia mengemukakan, reksa dana penyertaan terbatas merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal profesional, yang selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi pada portofolio efek atau portofolio yang berkaitan langsung dengan proyek, misalkan sektor riil, sektor infrastruktur dan lainnya.
Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo menambahkan, melalui skema RDPT yang dikelola DIM, beberapa proyek strategis Perumnas yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), ke depannya akan dibiayai.
"Kami berharap, dengan adanya alternatif pembiayaan ini, maka percepatan pembangunan rumah murah dapat segera terlaksana," katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Perumnas Hakiki Sudrajat mengatakan RDPT itu juga akan ditawarkan sebagai salah satu instrumen program amnesti pajak yang saat ini sedang gencar dikampanyekan oleh pemerintah.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016