Riyadh (ANTARA News) - Para pakar siber Arab Saudi menyerukan rapat darurat, Selasa (30/8), setelah sejumlah fasilitas pemerintah diretas, menurut laporan media setempat.

Aksi serangan siber "dalam beberapa pekan terakhir ditujukan terhadap institusi pemerintah dan instalasi penting pemerintah di Arab Saudi," lapor kantor berita Arab Saudi (SPA), seperti dikutip AFP.

SPA mengungkapkan Pusat Keamanan Siber Arab Saudi menggelar pertemuan darurat dengan sejumlah pihak guna membahas hasil penyelidikan.

Serangan siber tersebut dilakukan dari luar Arab Saudi dan menyebarkan virus ke akun pengguna untuk mencuri informasi, menurut laporan SPA.

Para pakar telah memaparkan kronologi aksi di dunia maya tersebut dan memberikan "prosedur-prosedur yang diperlukan guna memperbaiki dan melindungi situs itu," menurut keterangan SPA.

Pada Juni silam, sebuah surat kabar terkemuka Arab Saudi mengungkapkan peretas sempat mengambil alih situs media tersebut untuk mempublikasikan berita palsu.

Empat tahun silam, perusahaan minyak nasional Arab Saudi Aramco menjadi target serangan siber. Badan intelijen Amerika Serikat mengklaim hal tersebut terkait dengan Iran. (ab/)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016