"Awalnya aku mau pay tribute ke 'Candyman'," kata Joko saat peluncuran film ini untuk aplikasi Tribe di Jakarta semalam.
Ketika sedang mengerjakan praproduksi film ini, ia juga terpanggil untuk mengenang film horor lokal 80an "Pengabdi Setan" sehingga memakai "hantu lokal" dalam "Jenny".
Joko mengaku pernah mengadakan riset untuk keperluan film mengenai mitos hantu yang ada di Indonesia.
Sejauh ini, ia mengantongi ada 48 variasi hantu lokal sehingga lebih menarik untuk diangkat ke dalam film dibandingkan ia harus mengambil misteri dari negara lain.
"Jenny" yang hanya ditayangkan di aplikasi Tribe, dibintangi oleh Asmara Abigail dan berdurasi sekitar 9 menit.
Joko merasa film pendek lebih sulit digarap dari pada film panjang karena ia harus benar-benar bisa membangun cerita dan karakter sejak detik pertama film dimulai.
"Bagaimana caranya penonton peduli dengan tokoh," kata Joko yang sering membuat film pendek ini.
Sama seperti film panjang, meskipun pengambilan gambar hanya berlangsung satu setengah hari, persiapan dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya, seperti membuat storyboard dan mempersiapkan lokasi.
Joko berkelakar saat pengambilan gambar, waktu yang digunakan untuk merias hantu lebih lama, memakan waktu hampir sembilan jam.
"Syuting satu setengah hari, make-up hantunya lebih lama," candanya.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016