Beirut/Washington (ANTARA News) - ISIS mengakui bahwa salah satu pemimpin paling penting dan paling lama berbakti ke kelompok itu yang juga kepala propaganda kelompok militan itu, Abu Muhammad al-Adnani, tewas oleh serangan udara AS di Suriah.

Januari silam Irak sudah mengatakan Adnani terluka akibat sebuah serangan udara di Provinsi Anbar, Irak, dan kemudian mengungsi ke kota Mosul yang menjadi ibu kota ISIS di Irak.

Terlahir dengan nama Taha Subhi Falaha di Provinsi Idlib di Suriah pada 1977, Adnani pernah bersumpah setia kepada pendahulu ISIS, Alqaeda, sekitar satu dekade silam. Dia pernah dipenjarakan pasukan AS di Irak.

Dia berasal dari keluarga kaya di Suriah namun meninggalkan negerinya itu demi pergi ke Irak untuk memerangi pasukan AS setelah invasi 2003. Dia kembali ke negerinya pada awal perang saudara di Suriah.

Dia menjadi kepala propaganda ISIS sejak dia menyampaikan sebuah pengumuman fenomenal pada Juni 2014 bahwa ISIS telah mendirikan khilafah modern dengan wilayah membentang dari Irak sampai Suriah.

Adnani kerap mewakili wajah ISIS, seperti ketika dia mengeluarkan fatwa Mei lalu untuk memerintahkan serangan di AS dan Eropa selama bulan suci Ramadan.

Tahun ini AS menyebut dia "teroris global" dan menyatakan Adnani sebagai salah satu pejuang asing pertama yang memerangi pasukan koalisi AS di Irak sejak 2003 sebelum menjadi juru bicara ISIS.

AS menawarkan hadiah 5 juta dolar AS untuk siapa pun yang bisa menangkap atau membunuh Adnani.

Seorang pejabat senior pemberontak Suriah mengungkapkan Adnani kemungkinan besar tewas di kota al-Bab oleh serangan udara. Adnani sedang berada di daerah Aleppo untuk menyemangati pasukan ISIS yang tengah terdesak.

ISIS memandang Aleppo sebagai daerah strategis karena di sinilah terdapat Dabiq yang dalam beberapa pemahaman Islam dianggap sebagai tempat berlangsungnya pertarungan terakhir antara muslim melawan kafir yang menandai akhir zaman, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016