Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia siap mengantisipasi pelaksanaan pilkada serentak pada tahun 2017 meski ada kerawanan di beberapa daerah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Agus Rianto di Jakarta, Selasa, mengatakan kerawanan dalam persaingan selalu ada, tetapi Polri terbukti bisa mengendalikan situasi.
"Pemilihan presiden (Pilpres) lalu juga dikatakan rawan, tetapi alhamdulillah, berkat kedewasaan pemilih, pemahaman masyarakat dan semua yang terlibat di dalamnya, pilpres bisa berlangsung dengan lancar," kata Agus.
Namun, dia melanjutkan, polisi menyadari bahwa tidak semua rencana bisa berjalan dengan mulus di lapangan. Ada saja "riak-riak" yang terjadi di masyarakat.
"Ada saja pihak yang memprovokasi dan mempengaruhi masyarakat. Akan tetapi, kami akan melakukan upaya maksimal mengantisipasi hal itu," tutur Agus.
Sebelumnya, Penelitian Indeks Kerawanan Pilkada 2017 yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), menunjukkan adanya kerawanan di tujuh daerah yang melaksanakan Pilkada tahun 2017.
Provinsi Papua Barat, Aceh dan Banten adalah tiga provinsi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi dalam pelaksanaan pilkada, yakni masuk dalam skala 3,00 hingga 5,00 (skala kerawanan maksimal).
Sedangkan empat provinsi lainnya, yakni Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Kepulauan Bangka Belitung, dan Gorontalo masuk dalam kategori kerawanan sedang, yaitu skala 2,00 hingga 2,99.
Sementara itu, tidak ada provinsi yang dinyatakan masuk dalam kategori kerawanan rendah, dengan skala 0 hingga 1,99.
Pewarta: Michael TA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016