Banjarmasin (ANTARA News) - Guru Besar Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Dr. Amien Rais menilai saat ini pemerintahan Republik Indonesia terkesan sedang kebingungan dalam menentukan kebijakan politik maupun ekonomi. "Negara ini sedang dalam kebingungan, dan orang yang bingung biasanya akan cenderung salah dalam mengambil keputusan," katanya di sela-sela tabligh akbar di Ponpes Al Furqon, Banjarmasin, Kamis. Suatu keputusan yang salah biasanya akan berakibat salah juga seperti lingkaran setan yang selalu berputar-putar dalam kesalahan. Indikasi kebingungan tersebut, kata Amien Rais, terlihat dari keputusan DPR, termasuk peran Partai Amanah Nasional (PAN) yang menyetujui penambahan modal untuk mengelola sumber daya alam bangsa oleh pihak asing. Bahkan, keputusan yang tidak masuk akal adalah negara memberikan perlakuan yang sama terhadap pemodal asing dan modal dalam negeri yang dapat disebut kebijakan itu sungguh sangat membingungkan. Keputusan memberikan perlakuan yang sama antara modal sendiri dan modal asing, katanya, sangat tidak bijak, karena secara otomatis pemerintah akan mematikan usaha dalam negeri. "Bila diibaratkan, pemerintah saat ini sedang mengadu petinju kelas ringan dengan kelas berat, atau menyuruh seorang anak SD dengan mahasiswa untuk bergulat," katanya. Orang besar yang akan bergulat dengan anak kecil, tambahnya, kendati yang besar ditutup matanya, kemungkinan memenangi pertandingan akan sangat besar. Akibatnya akan dapat dibayangkan sendiri. Hal yang lebih tragis, pemodal asing diberikan hak guna bangunan dan hak guna tanah hingga 95 tahun. Jangka waktu tersebut merupakan izin yang tidak masuk akal, karena waktu tidak lama lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Amien Rais, dan Gubernur Kalsel Rudy Arifin juga serta Walikota Banjarmasin Yudhi Wahyuni bisa saja sudah tidak ada lagi. Sementara, tambahnya, izin yang digunakan oleh para pemodal asing masih terus bisa dimanfaatkan, tanpa diketahui akibatnya oleh para pemberi kebijakan saat ini. "Ini yang harus ditanyakan kepada pemerintah," katanya. Dalam kesempatan itu, Amien Rais juga mengaku bahwa akhir-akhir ini dia susah tidur, karena memikirkan negara yang semakin suram. "Saat ini saya sangat prihatin, negara tambah hari tambah ada bercak suram, karena sebagian anak bangsa rohaninya dibiarkan kering," katanya. Kedatangan Amien Rais Ke Kalsel selama dua hari, selain untuk memberikan Tabligh Akbar, juga memberikan siraman rohani, pada forum pengajian kajian keagamaan yang dilaksanakan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Hadir dalam acara Tabligh Akbar tersebut Gubernur Kalsel Drs. H. Rudy Arifin, MM, Walikota Banjarmasin Yudhi Wahyuni dan Ketua PP Muhammadiyah Kalsel. (*)

Copyright © ANTARA 2007