Tangerang (ANTARA News) - Aparat Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, fokus memeriksa hewan kurban yang berasal dari daerah lain.

"Karena ternak tersebut berpotensi mengandung penyakit sehingga perlu pemeriksaan terlebih dahulu," kata Sekretaris DPPKP Pemkab Tangerang Mawardi Nasution di Tangerang, Selasa.

Mawardi mengatakan ternak yang datang dari daerah dikhawatirkan mengandung penyakit dan bila dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan manusia.

Menurut dokter hewan itu bahwa untuk pemeriksaan tersebut pihaknya membentuk tim dengan melibatkan aparat Dinas Kesehatan dan Majelis Ulama setempat.

Pemeriksaan tersebut karena penjualan hewan kurban mulai marak menghadapi hari raya Idul Adha dan mengantisipasi terhadap ternak yang mengandung penyakit.

"Kami tidak mau warga mengonsumsi ternak kurban dalam kondisi tidak sehat karena sangat membahayakan kesehatan," katanya.

Namun pemeriksaan ternak dilakukan di tempat penjualan di pinggir jalan dan kandang termasuk kepada peternak besar.

Sedangkan petugas DPPKP akan memberikan tanda lulus kesehatan terhadap ternak yang dijual pedagang.

Pihaknya juga memandu Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) tentang bagaimana cara merawat, menyembelih serta mengolah daging ternak kurban itu.

Hal tersebut, katanya menambahkan, karena penyembelihan ternak juga harus sesuai dengan syariat Islam.

Sementara itu, Kepala DPPKP Pemkab Tangerang, Endang Kosasih mengatakan, ternak harus lulus pengecekan kondisi fisik dan kesehatan terutama bagi yang dijual di pinggir jalan atau lapak pedagang.

Belakangan ini, pedagang hewan kurban mulai memenuhi sejumlah jalan di Kabupaten Tangerang untuk memasarkan kambing, sapi maupun domba.

Lokasi penjualan di antaranya berada di Kecamatan Balaraja, Cikupa, Kelapa Dua, Sepatan, Mauk, Pasar Kemis, Teluknaga, Pagedangan maupun Tigaraksa.

Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016