Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek meminta masyarakat, khususnya para orang tua agar menjauhkan anak dari bahaya merokok.
"Kita harus tegas, jaga anak-anak agar tidak terpapar bahaya asap rokok. Minimal jangan sampai mereka ikut merokok seperti orang tuanya," tutur Menteri Nila dengan tegas dalam sebuah diskusi di Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta, Selasa.
Menjaga generasi muda dari bahaya rokok sangatlah penting, ujarnya melanjutkan, karena berkaitan langsung dengan kemampuan negara mencetak generasi sehat di masa depan.
Dia pun menilai, meskipun konsumen rokok di Indonesia masih didominasi oleh kalangan tua namun perlindungan terhadap remaja patut menjadi perhatian serius.
"Kalau yang sudah tua lalu sakit ya sudah terlambat, tapi yang harus kita perhatikan adalah anak-anak ini agar mereka tidak menjadi perokok," ujar Menteri Nila.
Menurut dia, rokok berkaitan langsung dengan sehat atau sakitnya seseorang dan berdasarkan data yang ia paparkan diketahui bahwa tujuh dari 10 laki-laki perokok di Indonesia akan terkenan penyakit paru-paru kronis.
"Itu minimal, nantinya akan berlanjut ke penyakit lain seperti jantung dan lainnya. Memang, rokok hanya sebatas pemicu, tapi jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat dan olahraga bisa fatal," pungkasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Pendiri Center for Indonesias Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah S. Saminarsih, memaparkan tingginya konsumsi rokok akan berdampak pada beratnya beban pembiayaan pemerintah di bidang asuransi kesehatan.
"Sekarang, yang sakit kronis sekitar 60 persen dari pengguna BPJS. Secara tidak langsung penyakit kronis ada yang dipengaruhi karena konsumsi rokok," tuturnya.
Staf Khusus Menteri Kesehatan RI itu juga menjelaskan, dikhawatirkan jumlah penderita penyakit akibat rokok di Indonesia juga terus meningkat pada beberapa tahun ke depan.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016