Yang dipotong, misalnya anggaran perjalana dinas, anggaran belanja barang yang tidak perlu, biaya rapat-rapat."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemangkasan anggaran pada APBNP 2016 tidak akan mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi senilai 5,2 persen.
"Sesuai kalkulasi Menkeu, tidak akan mempengaruhi karena pertumbuhan ekonomi tidak hanya dari APBN," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Presiden menyebutkan ada investasi dari swasta, ada arus modaldan investasi yang masuk.
"Banyak hal yang mempengaruhi, tidak hanya APBN," ujar Presiden.
Presiden juga menyatakan anggaran belanja yang dipotong adalah belanja-belanja yang tidak efisien, sementara belanja infrastruktur tetap ada.
"Yang dipotong, misalnya anggaran perjalana dinas, anggaran belanja barang yang tidak perlu, biaya rapat-rapat," demikian Presiden Jokowi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memutuskan untuk memangkas anggaran belanja pemerintah dan dana transfer ke daerah sebanyak Rp133,8 triliun pada APBN-P 2016.
Hal itu dilakukannya setelah mempertimbangkan target penerimaan negara dari perpajakan yang diperkirakan akan meleset hingga Rp219 triliun di bawah target.
Dia menyebutkan bahwa anggaran belanja pemerintah yang akan dikurangi adalah Rp65 triliun, sementara dana transfer ke daerah dikurangi hingga Rp68,8 triliun. Pemangkasan anggaran terutama ditujukan untuk aktivitas yang dianggap tidak menunjang program prioritas pemerintah.
"Terutama, berkaitan perjalanan dinas, kegiatan konsinyering, persiapan dan bahkan termasuk belanja pembangunan gedung pemerintah yang belum dianggap prioritas saat ini," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016